Zelenskyy Tegas Tolak Tawaran Putin: Kami Tak Akan Serahkan Sejengkal Tanah ke Agresor

Laporan: Tim Redaksi
Senin, 20 Oktober 2025 | 06:20 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin. (SinPo.id/AP)
Presiden Rusia Vladimir Putin. (SinPo.id/AP)

SinPo.id -  Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menolak tegas segala bentuk kompromi yang melibatkan penyerahan wilayah kepada Rusia. Penegasan ini disampaikan hanya sehari setelah laporan The Washington Post mengklaim bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin diduga menawarkan penarikan pasukan dari sebagian wilayah Zaporizhzhia dan Kherson, asalkan Ukraina menyerahkan kendali penuh atas Donetsk Oblast.

Dalam pidato malamnya, Minggu 19 Oktober 2025, Zelenskyy menyatakan Ukraina “tidak akan memberikan apa pun kepada agresor, dan tidak akan melupakan apa pun.”

“Perang ini hanya berlanjut karena Moskow tidak ingin mengakhirinya,” ujar Zelenskyy. “Kami telah berkali-kali menawarkan perdamaian, gencatan senjata penuh, dan jalur diplomasi, tetapi Rusia selalu menolak dan malah meningkatkan serangan udara serta teror di garis depan.”

Tawaran Putin Diduga Salah Tafsir

Laporan The Washington Post menyebut Putin diduga menyampaikan usulan kepada Presiden AS Donald Trumpuntuk menarik pasukan dari Zaporizhzhia dan Kherson jika Ukraina menyerahkan Donetsk secara penuh.
Namun, beberapa pejabat Gedung Putih yang dikutip media itu menilai pernyataan tersebut kemungkinan besar salah diartikan, karena Rusia tetap menuntut penyerahan total Ukraina sejak invasi penuh pada 2022.

Bagian Kherson dan Zaporizhzhia yang diduduki saat ini berfungsi sebagai jalur darat strategis yang menghubungkan Rusia dengan Semenanjung Krimea, sehingga kecil kemungkinan Moskow benar-benar akan melepaskannya tanpa tekanan militer.

“Kemungkinan besar yang dimaksud Putin adalah berhenti menuntut bagian wilayah yang belum diduduki, bukan menyerahkan wilayah yang sudah mereka kuasai,” tulis Washington Post mengutip sumbernya.

Trump Dorong Negosiasi, tapi Longgar terhadap Moskow

Sejak menjabat pada Januari lalu, Presiden AS Donald Trump terus mendorong negosiasi antara Kyiv dan Moskow dengan dalih menghentikan perang. Namun, kebijakan ini justru menimbulkan kritik keras karena Trump belum memberlakukan sanksi baru terhadap Rusia, dan bahkan menerima Putin di Alaska pada Agustus lalu, langkah yang dianggap melemahkan upaya isolasi internasional terhadap Moskow.

? Ukraina Desak Tekanan Kolektif Eropa

Zelenskyy menegaskan pentingnya kerja sama jangka panjang dengan Eropa, baik dalam hal politik, ekonomi, maupun keamanan. Ia mengatakan komunikasi harian dengan para pemimpin Eropa terus dilakukan untuk mempertahankan tekanan efektif terhadap Rusia.

“Kami tak akan memberi apa pun kepada agresor, dan kami tak akan melupakan apa pun,” tegas Zelenskyy menutup pidatonya.

Zelenskyy juga memperingatkan bahwa Rusia tetap menjadi ancaman jangka panjang bagi keamanan Eropa, terlepas dari apa pun hasil negosiasi yang mungkin dilakukan Washington.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI