Prabowo: Program Makan Bergizi Gratis Berhasil 99,99 Persen, Kasus Keracunan Hanya 0,0008 Persen
SinPo.id - Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu program unggulan pemerintah telah berjalan dengan tingkat keberhasilan sangat tinggi, mencapai 99,99 persen.
Pernyataan tersebut disampaikan Prabowo saat menghadiri Sidang Senat Terbuka Wisuda 521 Sarjana Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Trans Convention Centre, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu 19 Oktober 2025..
“Sebanyak 1,4 miliar porsi sudah dibagikan, yang keracunan makan sekitar 8.000. Jadi kalau diambil statistik, 0,0007 atau 0,0008. Artinya program ini 99,99 persen berhasil,” ujar Presiden Prabowo.
Prabowo menyoroti adanya sejumlah pihak yang masih mengkritik pelaksanaan program MBG dengan menyorot insiden keracunan di beberapa daerah. Ia menilai kritik tersebut tidak proporsional karena mengabaikan manfaat besar yang dirasakan jutaan penerima manfaat di seluruh Indonesia.
“Sampai sekarang ada beberapa ribu anak yang sakit perut, keracunan makan, tapi yang dibesarkan adalah keracunan, seolah-olah program ini harus dihentikan,” kata Prabowo.
Menurutnya, setiap program besar pasti menghadapi kendala teknis di lapangan. Namun, hal itu tidak boleh menutupi keberhasilan besar yang sudah dicapai.
Presiden mengungkapkan, hingga saat ini sebanyak 36,2 juta penerima manfaat telah menikmati program Makan Bergizi Gratis, dengan total distribusi mencapai 1,4 miliar porsi makanan di seluruh Indonesia.
Prabowo juga menegaskan bahwa pemerintah akan terus melakukan evaluasi dan penyempurnaan terhadap sistem distribusi dan pengawasan makanan agar lebih aman dan tepat sasaran.
“Kami akan terus menyempurnakan program ini agar semakin aman dan bermanfaat bagi generasi muda, terutama anak-anak sekolah di seluruh pelosok tanah air,” tegasnya.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu prioritas utama pemerintahan Prabowo-Gibran dalam upaya memperkuat gizi dan kualitas sumber daya manusia sejak usia dini. Program ini ditujukan bagi pelajar dan masyarakat berpenghasilan rendah agar dapat mengakses makanan sehat dan bergizi setiap hari.
