Setahun Prabowo-Gibran, Kemenko Perekonomian: Lapangan Kerja Naik Tiga Kali Lipat

Laporan: Tio Pirnando
Jumat, 17 Oktober 2025 | 14:17 WIB
Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso. (SinPo.id/Kemenko Perekonomian)
Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso. (SinPo.id/Kemenko Perekonomian)

SinPo.id - Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, selama satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran berjalan, lapangan kerja tercatat naik tiga kali lipat yaitu sebanyak 665 ribu. Jumlah itu meningkat signifikan dibanding periode awal pemerintahan sebelumnya yang di bawah 200 ribu lapangan kerja.

"Kuartal 2 kemarin mampu menciptakan 665 ribu. Dan saya kira ini kalau dibandingkan 5 tahun lalu yang di angka sekitar 220.000 ini juga 3 kali lipat," kata Susiwijono dalam keterangannya, Jumat, 17 Oktober 2025. 

Menurut Susiwijono, peningkatan ini tidak terlepas dari peran investasi yang menjadi motor pertumbuhan ekonomi nasional. Ditambah, arah investasi sekarang juga semakin inklusif dan merata.

"Kalau kita lihat tadi dari sisi capaian investasi selama 1 tahun pemerintahan ini, dari sisi capaian kuantitatif tadi sudah kami sampaikan terjadi peningkatan yang sangat signifikan dan luar biasa. Baru terjadi sekarang, kalau kita bandingkan dengan 5 tahun yang lalu di awal-awal 2021 itu masih di angka 200 triliun, sehingga ini dari sisi kuantitatif kenaikannya cukup luar biasa, (sekitar) 2,5 kali sejak 5 tahun yang lalu," katanya.

Lebih lanjut, Susiwijono memastikan, pemerintah akan terus mendorong investasi agar manfaatnya dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Juga Indonesia dapat mencapai Produk Domestik Bruto (PDB) yang lebih tinggi dan merata di masa depan.

"Namun yang paling penting adalah bagaimana kita terus mendorong peran investasi ini menjadi motor utama untuk pertumbuhan ekonomi kita. PDB kita, Pembentukan Modal Tetap Bruto atau PMTB-nya sekitar 28 persen memang masih paling tinggi adalah konsumsi rumah tangga. Namun ke depan saya kira investasi ini akan selain berkontribusi positif untuk PDB, dampak beruntun atau multipplier effect-nya akan ke berbagai sektor," ujarnya. 

Bagi Susiwijono, investasi menjadi kunci utama pendorong percepatan pertumbuhan ekonomi nasional hingga mencapai target 8 persen.

"Karena itu, saya-saya kira sangat tepat ke depan untuk mencapai 8 persen kita perlu terus menjadikan investasi sebagai motor utama penggerak perekonomian nasional kita," tutupnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI