Cerita Aktivis Greta Thunberg soal Penyiksaan dalam Tahanan Israel: Saya Dipukul dan Ditendang
SinPo.id - Aktivis asal Swedia, Greta Thunberg, menceritakan pengalamannya saat ditahan di penjara Israel ketika ditangkap dalam misi Global Sumud Flotilla beberapa waktu lalu. Ia mengatakan, dirinya dipukul dan ditendang.
Menurutnya, para penjaga tahanan Israel tidak memiliki empati atau rasa kemanusiaan. Ia pun menyaksikan puluhan orang diborgol dengan dahi mereka di tanah, dan menyuruh semua tahanan mengemis air saat berada di suhu 40°C.
"Mereka menyeret saya ke sisi yang berlawanan dari tempat yang lain duduk, dan bendera mengelilingi saya sepanjang waktu. Mereka memukul dan menendang saya," kata Thunberg, dilansir dari The Independent, Jumat, 17 Oktober 2025.
"Banyak yang tidak saya ingat. Begitu banyak yang terjadi sekaligus. Anda terkejut, Anda kesakitan, tetapi Anda berusaha untuk tetap tenang," imbuhnya.
Thunberg juga mengatakan para penjaga menertawakannya sambil memegang botol air saat ia mengemis air di tengah suhu 40°C di penjara.
“Ketika orang-orang pingsan, kami menggedor-gedor kandang dan meminta dokter. Kemudian para penjaga datang dan berkata: ‘Kami akan meracuni Anda dengan gas.’ Sudah menjadi kebiasaan mereka untuk mengatakan hal itu. Mereka mengangkat tabung gas dan mengancam akan menempelkannya ke tubuh kami,” ungkapnya.
“Pada malam hari, para penjaga secara teratur datang dan mengguncang jeruji, menyinari senter, dan beberapa kali dalam semalam mereka masuk dan memaksa semua orang untuk berdiri," imbuhnya.
Diketahui, erempuan berusia 22 tahun itu ditahan setelah mencoba mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza bersama dengan puluhan kapal lainnya dalam misi Global Sumud Flotilla. Sementara semua bantuan di dalam kapal disita oleh pasukan Israel.

