Tim Pakar BGN: Susu di MBG akan Dongkrak Pendapatan Ribuan Peternak Lokal
SinPo.id - Tim Pakar Bidang Susu Badan Gizi Nasional (BGN) Prof. Epi Taufik mengatakan, permintaan susu akibat pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG), akan mendorong peningkatan signifikan pada produksi Susu Segar Dalam Negeri (SSDN). Hal ini akan menjadi lokomotif kebangkitan industri susu segar nasional yang selama ini bergantung impor.
"Sebelum ada MBG, kebutuhan susu nasional sekitar 4,7 juta ton per tahun. Dengan adanya MBG, permintaan naik menjadi lebih dari 8 juta ton per tahun. Ini artinya, ada ruang pertumbuhan besar bagi peternak lokal untuk mengisi pasar yang selama ini dikuasai impor," ujar Prof. Epi dalam keterangannya, Kamis, 16 Oktober 2025.
Guru Besar Ilmu dan Teknologi Susu, Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini menjelaskan, sekitar 90 persen susu segar Indonesia saat ini dihasilkan oleh peternak lokal dan skala menengah, sementara sisanya dipasok industri besar.
Untuk itu, lanjut dia, MBG tak hanya memberi makan anak-anak sekolah, di balik segelas susu yang disajikan setiap hari, program ini perlahan menggerakkan roda ekonomi nasional membuka harapan baru bagi ribuan peternak sapi perah lokal di seluruh Indonesia.
"Dengan MBG, pasar domestik menjadi lebih pasti. Peternak lokal memiliki insentif kuat untuk meningkatkan produksi, kualitas, dan kapasitas usaha mereka," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati menyampaikan, pemerintah telah menyusun peta jalan peningkatan produksi susu segar nasional 2025–2029, termasuk rencana impor satu juta ekor sapi perah dari negara-negara produsen seperti Australia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat untuk memperkuat populasi sapi perah nasional.
"Program MBG menciptakan efek domino positif. Dari peternakan, pakan, hingga industri pengolahan susu, semuanya ikut bergerak. Ini kebijakan gizi yang berdampak ekonomi luas," ujarnya.
Menurut Hida, sejak awal Presiden Prabowo Subianto menekankan bahwa bahan baku MBG harus menyerap hasil peternak lokal. Sebab itu, meskipun kandungan awal susu segar dalam MBG ditetapkan minimal 20 persen, angkanya akan terus dinaikkan seiring meningkatnya produksi SSDN.
"Kita realistis dengan kondisi sekarang, tapi berkomitmen pada peningkatan bertahap. Setiap tahun target kandungan susu segar lokal dalam MBG akan naik agar peternak lokal menjadi pemain utama di industri susu nasional," kata Hida.
