Pramono Anung: Suhu Jakarta Masih Normal, Bukan Panas Ekstrem

Laporan: Sigit Nuryadin
Rabu, 15 Oktober 2025 | 18:16 WIB
Monumen Nasional (SinPo.id/Setpres)
Monumen Nasional (SinPo.id/Setpres)

SinPo.id - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menanggapi kekhawatiran masyarakat terkait potensi peningkatan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) seiring cuaca panas yang belakangan dirasakan di sejumlah wilayah Indonesia. 

Dia menegaskan, berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kondisi suhu di Jakarta masih tergolong normal dan tidak termasuk dalam kategori panas ekstrem.

“Sejauh ini, suhu di Jakarta masih dalam batas wajar. Tidak ada indikasi yang mengarah pada gelombang panas seperti yang terjadi di beberapa daerah lain,” kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Rabu, 15 Oktober 2025.

Kendati demikian, dia meminta masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dan tidak mengabaikan potensi gangguan pernapasan akibat polusi atau perubahan cuaca.

“Kita tidak boleh lengah. Walaupun Jakarta tidak masuk zona panas ekstrem, kita harus tetap waspada, terutama terhadap ISPA yang bisa dipicu oleh berbagai faktor, bukan hanya suhu,” tuturnya. 

Pramono mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan BMKG untuk memantau perkembangan cuaca secara berkala. Berdasarkan prakiraan terbaru, kata dia, curah hujan di Jakarta diperkirakan berada dalam kategori sedang untuk beberapa hari ke depan.

“BMKG menyampaikan bahwa dua sampai empat hari ke depan, curah hujan di wilayah Jakarta cenderung menengah. Artinya, secara iklim, kita berada dalam kondisi yang relatif stabil,” ungkap Pramono. 

Lebih lanjut, Pramono meminta warga untuk menghindari aktivitas luar ruangan yang tidak perlu, terutama pada siang hari, dan menjaga kebersihan lingkungan guna meminimalkan risiko penyakit pernapasan.

“Kami juga terus berupaya meningkatkan kualitas udara Jakarta melalui kebijakan transportasi ramah lingkungan dan penghijauan kota,” imbuhnya. 

Pramono pun mengajak masyarakat untuk tetap berpikir positif dan menjaga ketenangan di tengah banyaknya informasi simpang siur terkait cuaca.

“Yang penting, kepala tetap dingin dan pikiran tetap jernih. Jakarta bukan cuma harus bebas dari panas, tapi juga dari kepanikan,” tandasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI