Ketua MPR Bangga Presiden Berperan dalam Perdamaian Israel-Paelstina

Laporan: Juven Martua Sitompul
Rabu, 15 Oktober 2025 | 15:29 WIB
Presiden Prabowo Subianto menghadiri KTT Perdamaian Sharm El-Sheikh 2025 di Mesir (Ashar/Foto: BiroSetpres/SinPo.id)
Presiden Prabowo Subianto menghadiri KTT Perdamaian Sharm El-Sheikh 2025 di Mesir (Ashar/Foto: BiroSetpres/SinPo.id)

SinPo.id - Ketua MPR RI Ahmad Muzani mengaku bangga Presiden RI Prabowo Subianto ikut berperan dalam perdamaian antara Israel dan Palestina di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Mesir.

Muzani mengatakan Indonesia tetap pada komitmennya untuk mendukung kemerdekaan Palestina. Menurut dia, upaya mewujudkan perdamaian dunia betul-betul disuarakan Indonesia.

"Yang kita ikut bergembira, bangga dan senang dalam proses perdamaian itu pemimpin Indonesia Presiden Prabowo terlibat di dalam proses bersejarah ini. Presiden Prabowo mendapat pujian berkali kali dari Presiden Amerika Trump," kata Muzani dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan di Jakarta, Rabu, 15 Oktober 2025.

Muzani juga menyinggung tentang proses perdamaian antara Palestina dan Israel. Dia menyebut Presiden Prabowo memiliki peran penting dalam proses perundingan perdamaian.

Dia menyatakan Prabowo sejak dilantik pada 20 Oktober 2024 telah berkomitmen untuk terus berjuang mendukung kemerdekaan Palestina. Komitmen itu ditegaskan kembali di hadapan para pemimpin dunia dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.

"Bahwa Presiden Prabowo membela Palestina di berbagai pidatonya itu karena bagian dari kewajiban kita sebagai sesama bangsa Muslim untuk membantu meringankan beban Gaza," kata Muzani.

"Di situ Presiden, menegaskan bahwa Indonesia tidak akan mengakui Israel jika Palestina belum merdeka sebagai negara yang bebas dari penjajahan. Ini adalah sikap tegas Presiden Prabowo yang disampaikan di banyak kesempatan," timpal dia.

Muzani memandang persatuan dan stabilitas politik adalah syarat utama sebuah negara melakukan pembangunan. Tidak sedikit rakyat di berbagai negara mengalami kesengsaraan akibat konflik.

"Kita lihat juga di banyak negara Timur Tengah yang berkonflik itu terjadi karena tidak adanya persatuan sehingga akibat perang itu, mereka tidak bisa melaksanakan pembangunan," ucapnya.

Oleh sebab itu, Muzani menekankan, persatuan dan kesatuan menjadi fondasi sebuah bangsa untuk bisa maju. Dia mengajak seluruh mahasiswa dan masyarakat ikut menjaga keharmonisan NKRI.

"Tidak ada pembangunan tanpa persatuan. Kontribusi Aceh terhadap bangsa Indonesia tidaklah kecil. Marilah kita terus berbuat baik untuk rakyat, bangsa, dan negara. Adik-adik teruslah belajar dan membaca karena dengan membaca kita bisa memahami banyak literasi yang menambah wawasan kita sehingga para mahasiswa dan mahasiswi Syiah Kuala bisa berinovasi berkreasi dalam rangka membangun negeri," kata Muzani.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI