Konsolidasi Sukses, Wamensesneg: Presiden Terapkan Politik Persatuan
SinPo.id - Wakil Menteri Sekretariat Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro menilai, penyebab kesuksesan konsolidasi yang dilakukan Presiden Prabowo karena menerapkan politik persatuan. Sebab itu, tidak heran banyak para pengkritik saat Pilpres 2024 lalu, masuk dalam jajaran pemerintahannya.
"Pak Prabowo sudah tidak lagi mengenal atau membedakan perbedaan-perbedaan di dalam pilihan politik. Maka, tidak heran kalau dalam penyusunan kabinet atau dalam distribusi kekuasaan, warnanya macem-macem, tidak semuanya diisi oleh pendukung Pak Prabowo pada saat Pilpres," kata Juri dalam acara "Pekan Prabowo-Gibran: Satu Tahun untuk Indonesia Raya" di Jakarta, Senin, 13 Oktober 2025.
Menurut Juri, Prabowo tidak membangun politik an sich, yang hanya sekedar cara berkuasa, mendapatkan dan memperebutkan kekuasaan, memenangkan persaingan, namun melampaui itu semua. Prabowo menjadikan politik sebagai alat yang berdampak terhadap masyarakat.
"Bagaimana politik itu menjadi alat bagi perjuangan yang lebih subtansi dari pemerintah. Makanya kalau kita boleh pahami satu persatu, apa politiknya Pak Prabowo, satu, tadi sudah disampaikan oleh kawan-kawan, politiknya Pak Prabowo pertama adalah politik persatuan," ujarnya.
Hal ini tercermin dalam komposisi kabinet yang tak hanya diisi oleh pendukung saat Pilpres, melainkan juga dari kelompok yang sebelumnya merupakan lawan politik.
"Begini, kadang-kadang menjadi pertanyaan teman-teman relawan. Kita ini sudah ikut berjuang memenangkan Pak Prabowo sebagai relawan, sebagai partai pendukung, sebagai rakyat-rakyat, kok yang menjadi penjabat ada yang dari kelompok lawan. Bahkan saya pikir bisa diidentifikasi beberapa orang yang dalam perjalanan politiknya Pak Prabowo atau dalam Pilpres kemarin, ada yang kerjanya juga nyerang-nyerang Pak Prabowo. Tapi kok bisa jadi pejabat, " ungkapnya.
Juri menilai, langkah ini merupakan bentuk nyata dari semangat membangun Kabinet Merah Putih yang berlandaskan pada kepentingan bangsa, bukan sekedar afiliasi politik.
"Maka setelah Pilpres, maka harus bersatu. Semua orang, semua pihak, semua kelompok yang punya cita-cita sama untuk memanjukan Indonesia, untuk memperjuangkan rakyat Indonesia. Maka bersatu itu jauh lebih penting ketimbang berjuang sendiri-sendiri," tuturnya.
Selain itu, lanjut Juri, politik bagi Prabowo adalah mengintegrasikan seluruh nasib dan kepentingan masyarakat Indonesia tanpa terkecuali, tanpa tersekat-sekat oleh wilayah. Juga mengintegrasikan seluruh kepentingan, seluruh urusan masyarakat, menjadi sangat krusial bagi pemerintah. Bentuknya berupa pembangunan yang harus menyasar seluruh masyarakat dari ujung Barat sampai Timur, dari ujung Selatan hingga Utara Indonesia.
"Maka politik bagi Pak Prabowo adalah politik persatuan, politik menghimpun seluruh kekuatan untuk sama-sama bekerja keras memperjuangkan dan memanjukan Indonesia," tukasnya.

