Dalam Sehari, BMKG Catat 9 Gempa Guncang Indonesia: Paling Kuat Magnitudo 5,6 di Laut Sulawesi

Laporan: Tim Redaksi
Senin, 13 Oktober 2025 | 04:37 WIB
Ilustrasi Gempa (SinPo.id/BNPB)
Ilustrasi Gempa (SinPo.id/BNPB)

SinPo.id -  Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan rentetan gempa bumi mengguncang sejumlah wilayah Indonesia pada Senin 13 Oktober 2025 dini hari. Dalam rentang waktu sekitar empat jam, tercatat sembilan kali aktivitas gempa dengan kekuatan bervariasi antara magnitudo 2,0 hingga 5,6.

Gempa terkuat terjadi pada pukul 00.06 WIB dengan magnitudo 5,6 di 799 km barat laut Melonguane, Sulawesi Utara, pada kedalaman 104 kilometer. Guncangan ini terdeteksi di laut dan tidak berpotensi tsunami.

Selain itu, beberapa wilayah lain juga mengalami gempa dengan kekuatan rendah hingga sedang. Berikut daftar gempa yang terpantau BMKG pada Senin

00.33 WIB – Magnitudo 2,0, lokasi 16 km barat laut Poso, Sulawesi Tengah, kedalaman 10 km.

00.37 WIB – Magnitudo 2,8, lokasi 48 km timur laut Tambolaka, NTT, kedalaman 37 km.

00.38 WIB – Magnitudo 4,3, lokasi 338 km timur laut Melonguane, Sulut, kedalaman 10 km.

01.38 WIB – Magnitudo 3,6, lokasi 115 km timur laut Melonguane, Sulut, kedalaman 67 km.

02.35 WIB – Magnitudo 2,3, lokasi 20 km tenggara Kabupaten Solok, Sumatera Barat, kedalaman 10 km.

02.56 WIB – Magnitudo 2,6, lokasi 2 km barat laut Jailolo, Maluku Utara, kedalaman 10 km.

03.14 WIB – Magnitudo 3,6, lokasi 136 km barat daya Kabupaten Garut, Jawa Barat, kedalaman 10 km.

04.05 WIB – Magnitudo 2,5, lokasi 71 km barat laut Halmahera Barat, Maluku Utara, kedalaman 26 km.

BMKG menegaskan bahwa informasi ini bersifat sementara karena data masih dapat berubah seiring dengan proses pemutakhiran.
“Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” demikian pernyataan resmi BMKG melalui akun X (Twitter).

Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan atau korban jiwa akibat gempa-gempa tersebut. Masyarakat diimbau tetap tenang dan mengikuti informasi resmi dari BMKG terkait perkembangan aktivitas seismik di wilayah masing-masing.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI