Ancaman Bom di Sekolah Internasional Jakarta Tak Terbukti, Pemerintah Imbau Waspada Hoaks
SinPo.id - Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap informasi yang belum terverifikasi, menyusul laporan ancaman bom di North Jakarta Intercultural School (NJIS), Kelapa Gading, yang ternyata tidak terbukti.
Dalam rekaman suara yang diterima pada Sabtu malam, Prasetyo menyampaikan bahwa kejadian tersebut menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk lebih bijak dalam menyikapi informasi, terutama yang menyangkut isu keamanan publik.
"Informasi-informasi yang muncul itu seringkali setelah dilakukan pengecekan ternyata tidak benar, atau istilahnya sekarang itu banyak sekali hoaks," ujar Prasetyo.
Ia menekankan bahwa penyebaran kabar bohong, apalagi terkait ancaman keamanan di lingkungan pendidikan, sangat sensitif dan berpotensi menimbulkan keresahan publik. Pemerintah, lanjutnya, mengimbau agar masyarakat tidak sembarangan menyebarkan informasi yang belum terkonfirmasi kebenarannya.
"Apalagi kalau sudah bicara soal bom di tempat pendidikan, itu sangat-sangat sensitif," tambahnya.
Prasetyo juga menyebutkan bahwa koordinasi telah dilakukan dengan sejumlah lembaga terkait, termasuk Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), dan Polri. Ia menegaskan kembali pesan Presiden agar masyarakat tetap fokus pada hal-hal produktif dan tidak terjebak oleh isu yang dilemparkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.
"Ada pekerjaan rumah yang jauh lebih penting daripada sekadar kita, mohon maaf, orang-orang yang tidak bertanggung jawab melempar isu atau memberikan informasi yang meresahkan seperti itu," tegas Prasetyo.
Sebelumnya, NJIS menerima ancaman bom melalui pesan singkat dari nomor asing berkode negara +234 (Nigeria) pada Selasa 7 Oktober 2025 pukul 05.09 WIB. Dalam pesan tersebut, pelaku mengklaim telah menanam bom di lingkungan sekolah dan meminta tebusan sebesar 30.000 dolar AS dalam bentuk Bitcoin.
Pihak sekolah segera melaporkan ancaman tersebut ke kepolisian. Tim Penjinak Bom dari Detasemen Gegana Polda Metro Jaya bersama Polsek Kelapa Gading melakukan penyisiran menyeluruh pada Rabu 8 Oktober 2025 pagi. Sebanyak 21 personel Gegana dikerahkan untuk memeriksa ruang kelas, laboratorium, hingga area bermain anak.
Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko menyatakan bahwa tidak ditemukan benda mencurigakan atau bahan peledak di lokasi. Saat ini, pihak kepolisian masih menelusuri jejak digital pengirim pesan ancaman tersebut.
