Menteri PU: Infrastruktur yang Dibangun Warisan untuk Generasi Mendatang
SinPo.id - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo berkomitmen akan memperkuat tata kelola infrastruktur berkelanjutan sebagai fondasi pembangunan nasional menuju Indonesia Maju 2045. Karena, setiap jembatan, bendungan, dan fasilitas publik yang dibangun, bukan sekadar proyek fisik, melainkan investasi nilai dan warisan untuk generasi mendatang.
"Setiap infrastruktur yang kita bangun bukan hanya tentang kemajuan hari ini, tetapi tentang warisan yang kita tinggalkan bagi anak cucu kita," kata Dody dalam keterangannya, Sabtu, 11 Oktober 2025.
Dody menjelaskan, infrastruktur merupakan penjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, kelestarian lingkungan, dan keadilan sosial. Untuk itu, tata kelola infrastruktur harus memastikan keberlanjutan menjadi kebutuhan, bukan pilihan. "Infrastruktur yang bijak adalah yang mempersatukan, bukan memisahkan," ujarnya.
Adapun Kementerian PU mengarahkan seluruh kebijakan pembangunan mengacu pada komitmen global seperti Sustainable Development Goals (SDGs), Paris Agreement, dan Sendai Framework for Disaster Risk Reduction. Prinsip-prinsip ini diterjemahkan menjadi standar teknis dan sistem pengawasan nasional yang konkret dalam setiap pelaksanaan pembangunan infrastruktur.
Dody lantas memperkenalkan arah kebijakan pembangunan Kementerian PU melalui visi PU608, yang menjadi bagian dari visi besar Presiden Prabowo Subianto menuju Indonesia 2045 yang berdaulat, adil, dan makmur.
Visi PU608 memuat tiga misi utama, yaitu efisiensi investasi (ICOR kurang dari 6), penghapusan kemiskinan menuju 0 persen, dan pertumbuhan ekonomi 8 persen pada tahun 2029.
"Pendekatan ini diwujudkan melalui penetapan 50 kota dan kawasan prioritas, serta berbagai Instruksi Presiden yang menekankan pembangunan irigasi untuk ketahanan pangan, rehabilitasi sekolah, jalan daerah untuk konektivitas, serta zona terpadu pangan, energi, dan air," ungkapnya.
Ia memastikan, Kementerian PU akan terus menghadirkan pembangunan infrastruktur yang tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga berdampak langsung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Untuk pembangunan infrastruktur pendidikan, lanjut Dody, tak hanya dimaknai sebagai penyediaan fasilitas belajar, tetapi juga sebagai langkah nyata pengentasan kemiskinan. Karena itu, setiap pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan Kementerian PU harus memberi manfaat sosial yang berkelanjutan dan memperkuat daya saing generasi muda di masa depan.
"Bagi kami, ruang kelas bukan sekadar bangunan; itu adalah pintu keluar dari kemiskinan. Ini bukan konstruksi, tapi pembebasan," tukasnya.
