Harga Minyak Turun Hampir 3% Usai Gencatan Senjata Gaza, 48 Sandera Israel dan 1.950 Tahanan Palestina Siap Dibebaskan

Laporan: Tim Redaksi
Sabtu, 11 Oktober 2025 | 07:01 WIB
Ilustrasi pengeboran minyak mentah di laut. (SinPo.id/dok. ESDM)
Ilustrasi pengeboran minyak mentah di laut. (SinPo.id/dok. ESDM)

SinPo.id -  Harga minyak dunia turun hampir 3 persen pada Jumat 10 Oktober 2025, setelah Israel dan Hamas menyetujui fase pertama gencatan senjata di Gaza. Brent turun 2,76% menjadi $63,42 per barel, sementara WTI anjlok 2,91% ke $59,72 per barel.

Penurunan ini menghapus keuntungan yang sempat dicatat sepanjang minggu dan membuat harga minyak menuju penurunan mingguan terbesar lebih dari tiga bulan terakhir. Sepanjang tahun ini, Brent dan WTI tercatat turun sekitar 16%. Analis menyebut gencatan senjata Gaza mengurangi premi risiko geopolitik, sehingga menekan harga minyak.

Selain itu, sanksi baru AS terhadap perusahaan terkait milisi Iran di Irak tidak mempengaruhi tren penurunan harga. Opec+ juga menyetujui peningkatan produksi 137.000 barel per hari untuk November, memperkuat kekhawatiran tentang potensi kelebihan pasokan. Namun, analis menilai kekhawatiran ini berlebihan, karena stok minyak fisik di pasar global masih stabil.

Gencatan Senjata dan Pertukaran Sandera

Sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata, pemerintah Israel menyetujui rencana pembebasan 48 sandera Israel dan 1.950 tahanan Palestina. Proses ini diperkirakan berlangsung 72 jam setelah militer Israel mundur dari beberapa titik.

Dari 48 sandera, 20 dipastikan masih hidup, sementara beberapa jenazah sandera yang tewas membutuhkan waktu lebih lama untuk ditemukan.

Setelah sandera dilepas, Israel akan membebaskan 250 tahanan Palestina yang dihukum atau dicurigai melakukan kejahatan keamanan, serta 1.700 orang dewasa dan 22 anak-anak yang ditahan selama perang di Gaza.

Komite Internasional Palang Merah (ICRC) akan memfasilitasi pertukaran sandera dan tahanan ini, memastikan keamanan selama proses transfer.

Meski begitu, beberapa tahanan Palestina terkenal, seperti Marwan Barghouti, Ahmad Sa’adat, dan pimpinan senior Hamas lainnya, tidak termasuk dalam daftar pembebasan. Dari total 250 tahanan yang dibebaskan, 15 akan dikirim ke Yerusalem Timur, 100 ke Tepi Barat, dan 135 akan dideportasi ke luar Israel.

Kondisi Kemanusiaan di Gaza

Kesepakatan ini menjadi angin segar bagi Gaza yang tengah menghadapi krisis kemanusiaan. Studi terbaru memperkirakan lebih dari 54.600 anak di Gaza mengalami malnutrisi, sehingga gencatan senjata ini diharapkan membawa harapan baru bagi masyarakat sipil.

Dampak Pasar dan Politik Global

Gencatan senjata ini tidak hanya berdampak pada kemanusiaan, tetapi juga harga minyak dunia dan geopolitik global. Lonjakan produksi Opec+, ditambah penurunan permintaan musiman di AS, berpotensi meningkatkan stok minyak, meski pasar saat ini belum menunjukkan kelebihan pasokan.

Dengan langkah diplomatik ini, risiko konflik di Timur Tengah mereda, sementara Israel dan Hamas menjalankan kesepakatan kompleks untuk membebaskan sandera dan tahanan—momen yang bisa menjadi titik awal perdamaian regional.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI