Ratusan Pendaki Terjebak Salju Tebal di Gunung Everest Tibet, Tim Penyelamat Berjuang di Ketinggian 4.900 Meter

Laporan: Tim Redaksi
Selasa, 07 Oktober 2025 | 07:43 WIB
Gunung Everest (wikipedia)
Gunung Everest (wikipedia)

SinPo.id -  Ratusan pendaki terjebak di kawasan wisata lereng Gunung Everest, Tibet, akibat badai salju hebat yang melanda wilayah tersebut pada akhir pekan. Media pemerintah China melaporkan, tim penyelamat tengah berupaya keras mengevakuasi para pendaki dari ketinggian lebih dari 4.900 meter di atas permukaan laut.

Menurut laporan CCTV, sekitar 350 pendaki telah mencapai titik kumpul di wilayah Tingri, sementara sekitar 200 orang lainnya masih dalam kontak dengan tim penyelamat pada Minggu malam 5 Oktober 2025. Hingga Senin pagi, belum ada pembaruan resmi mengenai kondisi terkini operasi penyelamatan.

Salah satu pendaki yang berhasil turun lebih awal mengatakan kepada Jimu News bahwa salju setinggi satu meter telah menghancurkan tenda-tenda di area perkemahan. Ratusan petugas penyelamat dikerahkan untuk membuka jalur pendakian yang tertimbun salju, dengan bantuan warga yang membawa kuda dan sapi guna mengangkut peralatan dan logistik.

Insiden ini terjadi bertepatan dengan libur nasional selama sepekan di China, ketika ribuan wisatawan berwisata ke berbagai destinasi domestik maupun luar negeri.

Selain di Everest, musibah serupa terjadi di Provinsi Qinghai, wilayah pegunungan di barat laut China. Seorang pendaki dilaporkan meninggal akibat hipotermia dan penyakit ketinggian, sementara 137 orang lainnya berhasil dievakuasi. Kondisi medan curam, cuaca tak menentu, dan salju yang terus turun membuat proses penyelamatan semakin sulit.

Gunung Everest — atau Qomolangma dalam bahasa China — berada di perbatasan antara China dan Nepal, dua wilayah yang belakangan dilanda cuaca ekstrem. Di sisi Nepal, hujan deras baru-baru ini telah menewaskan lebih dari 40 orang.

Sebagai informasi, kamp wisata tempat pendaki terjebak berbeda dari base camp utama pendakian Everest, yang biasa digunakan para pendaki profesional untuk mencapai puncak tertinggi dunia setinggi 8.850 meter itu.

Wilayah Tibet sendiri merupakan daerah otonomi di barat China yang selama ini dikenal tertutup dan sensitif secara politik, dengan pembangunan infrastruktur dan pariwisata yang terus digencarkan pemerintah pusat.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI