Basarnas: 65 Santri Tewas dalam Tragedi Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, 17 Jenazah Teridentifikasi
SinPo.id - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menyampaikan pembaruan terkini terkait tragedi ambruknya bangunan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur. Hingga Senin 6 Oktober 2025, tercatat 65 orang meninggal dunia, termasuk 6 bagian tubuh (body part).
“Korban meninggal dunia 65 orang (6 body part),” ujar Direktur Operasi Basarnas Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo dalam keterangannya, Senin.
Ia menambahkan, total korban dalam peristiwa tragis tersebut mencapai 169 orang, terdiri dari 104 korban selamatdan 65 meninggal dunia.
“Total korban 169 orang. Korban selamat 104 orang,” ujarnya.
Peristiwa nahas ini terjadi Senin (29/9) saat para santri sedang melaksanakan salat Asar berjemaah. Bangunan musala tiba-tiba ambruk dan menimpa ratusan santri di dalamnya. Operasi pencarian telah memasuki hari kedelapan dengan fokus pada pencarian korban yang masih tertimbun reruntuhan.
Proses Identifikasi Jenazah oleh DVI Polda Jatim
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur turut melakukan proses identifikasi korban. Hingga Senin pagi, 17 jenazah berhasil diidentifikasi dari total 59 kantong jenazah yang diterima di RS Bhayangkara Surabaya dan RS Siti Hajar Sidoarjo.
Kabiddokkes Polda Jatim, Kombes dr M Khusnan Marzuki, menjelaskan bahwa setiap jenazah diperiksa secara medis dan dicocokkan dengan data antemortem dari pihak keluarga.
“Untuk yang di RS Bhayangkara ada 54 kantong, dan di Sidoarjo ada 5 kantong. Sebagian berisi body part,” ujarnya.
Berikut daftar 17 korban yang telah teridentifikasi hingga Senin 6 Oktober 2025
Maulana Alfan Ibrahimavic – Surabaya
Muhammad Soleh – Bangka Belitung
Muhammad Mashudulhaq – Surabaya
Rafi Catur Okta Mulya Pamungkas – Surabaya
M. Agus Ubaidillah – Surabaya
Firman Noor – Surabaya
M. Azka Ibadurrahman – Surabaya
Daul Milal – Surabaya
Nurudin – Bangkalan
Ahmad Rijalul Haq – Surabaya
Moh. Royhan Mustofa – Bangkalan
Abdul Fattah – Sampang
Wasiur Rohib – Surabaya
Mohammad Aziz Pratama Yudistira – Bekasi
Moh. Dafin – Semarang
M. Ali Rahbini – Sampang
Sulaiman Hadi – Bangkalan
Khusnan menambahkan, proses identifikasi akan terus dilanjutkan hingga seluruh korban berhasil dikenali dan diserahkan kepada keluarga masing-masing.
Dugaan Kelalaian dan Tindak Lanjut
Pasca tragedi ini, sejumlah legislator dan tokoh masyarakat mendesak agar dilakukan penyelidikan mendalamterhadap kemungkinan unsur kelalaian konstruksi bangunan. Aparat gabungan dari Polda Jatim, Pemkab Sidoarjo, dan Basarnas masih melakukan penyelidikan serta pendataan ulang struktur bangunan yang ambruk.
Masyarakat di sekitar lokasi ponpes pun masih dirundung duka mendalam, sementara ratusan relawan dan santri lainnya turut membantu proses evakuasi dan doa bersama.
