PKL Panen Rezeki di Puncak HUT ke-80 TNI di Monas
SinPo.id - Para pedagang kaki lima (PKL) meraup keuntungan berlipat-lipat pada peringatan puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 TNI di Kawasan Monas, Jakarta, Minggu, 5 Oktober 2025.
Para PKL yang memenuhi taman di sekitaran Monas, memanfaatkan momen ramainya masyarakat melihat atraksi - atraksi Alutsista yang dipertontonkan oleh TNI.
Iwan (43) , pedagang es teh keliling, mengaku, jualannya laris manis dari pagi hingga tiba terik matahari.
"Alhamdulillah, ada keberkahan panas-panas gini. Saya sekali bawa tiga puluh gelas, habis terus," ujarnya saat berbincang dengan Sinpo.id.
Es teh manis yang di hari biasa dijual Rp5 ribu per cup, kini Iwan jual Rp10 ribu. Ia menegaskan, Puncak HUT TNI ini merupakan momentum buat para pedagang.
"Jarang-jarang acara rame gini. Pembeli juga ngak ngeluh tuh harganya segitu," ujarnya.
Namun, Iwan enggan menyebut berapa keuntungan yang telah ia peroleh. Ia hanya menyebut bahwa es teh manisnya sudah terjual lebih dari seratus cup.
"Kisaran itu. Ini rejeki anak bini di kampung," kata Iwan mengaku berasal dari Subang.
Para penjual es teh keliling yang berkelompok ini sengaja membawa batu es dalam kresek dengan jumlah banyak. Tujuannya supaya jika habis langsung diisi dikembali, terlihat mereka giat memasukan batu-batu es kecil itu ke dalam barisan cup di nampannya tangan tanpa sarung.
Saat ditanya kenapa tidak memakai sarung agar lebih bersih. "Supaya cepat mas. Supaya langsung keliling."
Sementara itu, Agus (37) penjual mainan balon dan mainan bebek-bebekkan, membanrul jualannya Rp5 ribu dan balon-balonnya Rp30 ribu. Balon yang ada lampu kelap kelipnya itu memakai batre tahan tiga hari.
Agus tak menutup hasil yang dikantoginya saat sudah sekitar Rp800 ribu. Ia berharap, makin sering ada acara seramai ini di Monas supaya pelaku-pelaku UMKM juga mendapat keuntungan.
"Pengennya sering-sering ada acara di sini," singkatnya.
Adapun masyarakat yang meramaikan HUT TNI tersebut, sempat mengeluh dengan harga-harga yang naik, seperti air mineral hingga es teh manis. Namun, cuaca yang memaksa untuk membeli.
"Mau gimana lagi mas. Anak kehausan panas lagi. Kita sih gedek juga," kata Dewi (28), warga Tanjung Barat, yang sedang duduk istirahat di bawah pohon dengan anaknya tertidur di pangkuannya.
