Ketum HKTI Minta Pengurus Baru Solid, Tak Ada Lagi Perpecahan

Laporan: Tio Pirnando
Sabtu, 04 Oktober 2025 | 14:30 WIB
Ketua Umum dan Sekjen HKTI, Sudaryono dan Karding. (SinPo.id/dok. Kementan)
Ketua Umum dan Sekjen HKTI, Sudaryono dan Karding. (SinPo.id/dok. Kementan)

SinPo.id - Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Sudaryono, meminta HKTI menjadi organisasi yang solid dan mampu menghadirkan kerja nyata bagi petani. Karenanya, kepengurusan baru tak boleh lagi terpecah dalam kelompok-kelompok.

"HKTI harus berdiri sebagai satu rumah besar yang menaungi seluruh petani Indonesia. Tidak ada lagi HKTI versi ini atau itu. Kita semua adalah HKTI yang satu, yang bekerja untuk kesejahteraan petani," ujar Sudaryono dalam pengukuhan pengurus HKTI periode 2025–2030 yang digelar di Jakarta, dikutip Sabtu, 4 Oktober 2025. 

Wakil Menteri Pertanian RI itu juga menjelaskan, pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menempatkan sektor pertanian dan pangan sebagai prioritas pembangunan. Untuk itu, HKTI harus berperan aktif sesuai posisi strategisnya. 

"Presiden menegaskan bahwa pangan adalah kunci. Maka HKTI harus hadir dengan gagasan, inovasi, dan eksekusi yang nyata," katanya.

Ia menyebut, ada beberapa langkah konkret yang dapat dilakukan HKTI. Di antaranya memperkuat penelitian dan pengembangan benih unggul, mendorong penggunaan teknologi pertanian modern, mengawal sistem tata niaga yang adil, serta mendukung model bisnis berbasis koperasi dan UMKM. 

"HKTI harus jadi rumah aspirasi, bukan sekadar forum seremonial," tegasnya.

Sudaryono juga menyinggung pentingnya ideologi kerakyatan yang ia sebut sebagai Prabowoisme. Ideologi tersebut, berpijak pada Pasal 33 UUD 1945, bahwa kekayaan alam harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. 

"Prabowoisme, artinya membela yang kecil, memperkuat UMKM, dan menjadikan Indonesia bangsa pemenang," jelasnya.

Untuk memperkuat peran organisasi, ia mendorong HKTI membangun perangkat kelembagaan yang kokoh. Mulai dari badan litbang yang fokus pada inovasi, badan usaha dan koperasi untuk memperluas pasar, hingga badan sosial yang mendampingi petani kecil. Dengan cara itu, HKTI benar-benar bisa memberi manfaat bagi jutaan petani di seluruh Indonesia.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal HKTI, Abdul Kadir Karding menambahkan agar HKTI konsisten berada dalam jalur organisasi kemasyarakatan, bukan politik praktis. 

Ia menekankan pentingnya konsolidasi agar HKTI mampu menjadi wadah pemersatu sekaligus penggerak kemajuan petani. 

"Hari ini kita satu hati, satu gerakan, dengan tujuan yang sama: memuliakan petani Indonesia. Kita harus menjadi organisasi yang bermanfaat, membawa solusi, dan memberi harapan bagi jutaan petani di negeri ini," ujarnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI