Cegah Keracunan, SPPG Polri Terapkan Standar Sanitasi Super Ketat

Laporan: Firdausi
Jumat, 03 Oktober 2025 | 12:34 WIB
Kondisi SPPG Polri di Pejaten Jaksel (SinPo.id/Dok.Polri)
Kondisi SPPG Polri di Pejaten Jaksel (SinPo.id/Dok.Polri)

SinPo.id - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri menerapkan standar sanitasi yang ketat demi memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) aman dan higienis bagi siswa penerima manfaat.

Proses pencucian alat masak hingga ompreng atau food tray dilakukan berlapis, mulai dari pembersihan sisa makanan, pencucian dengan tiga tahap, hingga pengeringan menggunakan oven steril.

Kepala SPPG Polri Pejaten, M Iqbal Salim menjelaskan, setiap alat masak dan wadah makanan baru akan dibawa ke tempat cuci setelah melalui pemilahan sisa makanan. Di tempat pencucian, tersedia tiga keran untuk membilasnya.

"Sink pertama itu sink air panas dan sabun. Jadi fungsinya air panas dan sabun itu untuk melunturkan sisa-sisa lemak, minyak, gitu. Jadi setelah diproses pembersihan yang pertama digeser lagi ke sink yang kedua untuk disikat, dibilas, menghilangkan noda sabunnya. Kemudian pindah lagi ke sink sebelahnya dengan air mengalir. Dibersihkan lebih detail lagi tanpa sabun," kata Iqbal dalam keterangannya, Jumat, 3 Oktober 2025.

Menurut Iqbal, alat masak dilap tipis lalu dimasukkan ke dalam oven pengering. Sanitasi di SPPG Polri diawasi secara berkala oleh Dinas Kesehatan melalui Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) dan juga telah mengantongi berbagai sertifikasi.

"Baru setelah itu kita lap sedikit, baru kita masukkan ke dalam oven pengering. Jadi fungsi oven pengering itu selain mengeringkan, diharapkan proses oven ini bisa membunuh bakteri juga," terangnya.

Selain itu, penyimpanan bahan makanan juga diatur ketat dengan pemisahan bahan basah, kering, maupun bumbu. Hal ini untuk mengantisipasi potensi keracunan, yang bisa saja muncul dari ompreng yang tidak bersih atau penggunaan air sumur yang terkontaminasi mikroba berbahaya.

Selain itu, penyimpanan bahan makanan juga diatur ketat dengan pemisahan bahan basah, kering, maupun bumbu. Hal ini untuk mengantisipasi potensi keracunan, yang bisa saja muncul dari ompreng yang tidak bersih atau penggunaan air sumur yang terkontaminasi mikroba berbahaya.

"Untuk masak tetap pakai air isi ulang, air galon, nggak pakai air sumur. Kalau cuci dipakai, dengan syarat saringannya diganti tiap hari. Biar sama-sama ngawasin aja. Penyebab keracunan diare itu kan E. Itu kan, kotor gitu" jelasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI