Jakarta Siapkan Komisi Film, Rano: Kita Belajar dari Cannes dan Busan

Laporan: Sigit Nuryadin
Selasa, 30 September 2025 | 20:49 WIB
Wagub DKI Jakarta Rano Karno (SinPo.id/ Dok. Pemprov DKI)
Wagub DKI Jakarta Rano Karno (SinPo.id/ Dok. Pemprov DKI)

SinPo.id - Pemerintah Provinsi DKI terus menggenjot sektor ekonomi kreatif, khususnya industri film, melalui penyelenggaraan Jakarta Film Week 2025. Festival yang digelar Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI ini tak hanya memutar film, namun juga disiapkan sebagai ruang tumbuhnya ekosistem perfilman kota.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menyebut Jakarta Film Week merupakan bagian dari skema besar untuk membentuk industri film Jakarta yang lebih terstruktur dan berdaya saing global. 

Salah satunya, kata dia, melalui rencana pembentukan Jakarta Film Commission, embaga yang akan menjadi fasilitator dan regulator kegiatan perfilman di ibu kota.

“Kalau kita ingin film Indonesia dilihat dunia, kita harus punya lembaga yang bisa mengatur arah dan dukungannya. Di Cannes, di Busan, semua kota besar punya film commission. Itu yang sedang kami bangun di Jakarta,” ujar Rano saat konferensi pers pembukaan Jakarta Film Week 2025 di FX Sudirman, Jakarta, Selasa, 30 September 2025.

Menurut Rano, Jakarta Film Commission akan berperan sebagai penghubung antara pemerintah, pembuat film, investor, dan jaringan internasional. Lembaga ini juga akan mempermudah perizinan syuting, memberikan dukungan logistik, hingga memfasilitasi kerja sama global.

“Tujuan akhirnya adalah industri film kita tumbuh sehat dan berkelanjutan. Jakarta bukan hanya lokasi syuting, tapi juga pusat produksi yang dihormati,” ungkapnya. 

Rencana ini bukan tanpa landasan. Rano mengungkapkan, Jakarta telah belajar langsung dari penyelenggaraan berbagai festival film internasional, mulai dari Cannes hingga Busan. Selain untuk mempromosikan film nasional, lanjutnya, kehadiran Pemprov DKI di ajang-ajang itu juga dimaksudkan sebagai studi banding.

“Kita datang ke Cannes untuk menunjukkan eksistensi Jakarta. Kita ke Busan untuk belajar, karena kita ingin Jakarta punya standing yang sama di mata dunia,” ucap mantan aktor dan sutradara itu.

Adapun Jakarta Film Week 2025 sendiri akan digelar pada 22–26 Oktober dengan berbagai program, termasuk pemutaran film, kompetisi, masterclass, hingga exhibition. Festival ini ditargetkan menjangkau lebih dari 150 ribu penonton, baik secara daring maupun luring.

Rano optimistis, lewat festival dan komisi film yang terintegrasi, Jakarta akan siap menyambut tantangan global. Dia bahkan menyinggung momentum penting perayaan 500 tahun Jakarta pada 2027 sebagai tonggak lahirnya generasi baru sineas kota.

“Kita tidak bisa terus menunggu keajaiban. Banyak sineas besar dunia justru memulai dari festival kecil dan film pendek. Saya berharap Jakarta Film Week jadi tempat lahirnya nama-nama besar berikutnya,” tandssnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI