Legislator NasDem Minta Negara Beri Perlindungan Menyeluruh bagi Warga Yahukimo

Laporan: Juven Martua Sitompul
Senin, 29 September 2025 | 19:45 WIB
Anggota Komisi I DPR RI, Amelia Anggraini. Istimewa
Anggota Komisi I DPR RI, Amelia Anggraini. Istimewa

SinPo.id - Anggota Komisi I DPR RI Amelia Anggraini mendorong pemerintah untuk bergerak cepat memberikan perlindungan menyeluruh bagi warga di Yahukimo, Papua Pegunungan. Pemerintah diminta memberikan laporan resmi secara mendetail perihal eskalasi keamanan di wilayah tersebut.

Ini disampaikan Amelia merespons kekerasan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Elkius Kobak terhadap warga di Distrik Seradala. Aksi itu bahkan menewaskan lima warga setempat meninggal dunia.

"Saya akan mengusulkan agar Komisi I DPR RI segera meminta laporan resmi dari Kementerian Pertahanan, TNI, Polri, serta BIN mengenai eskalasi keamanan di Papua. Langkah cepat harus dilakukan, termasuk evakuasi jenazah korban, serta perlindungan menyeluruh bagi masyarakat di Yahukimo dan daerah rawan lainnya," kata Amelia saat dihubungi, Jakarta, Senin, 29 September 2025.

Legislator dari Fraksi Partai NasDem itu juga mengingatkan bila negara wajib hadir untuk menjamin keamanan masyarakat, khususnya warga Papua yang mencari nafkah di daerah rawan.

"Jangan sampai warga sipil kembali menjadi korban dalam konflik bersenjata yang berkepanjangan," katanya.

Di samping dari itu, Amelia berharap aparat penegak hukum yang bertugas di wilayah Papua untuk mengedepankan pendekatan humanis yang tegas. Termasuk, melakukan dialog dan pembangunan sosial-ekonomi agar akar konflik dapat diselesaikan.

Lebih penting dari itu, Wakil Rakyat dari Dapil Jawa Tengah (Jateng) VII ini mendorong adanya penguatan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta aparat keamanan dalam merumuskan strategi menyeluruh.

"Tanpa koordinasi yang solid, korban sipil akan terus berjatuhan dan rasa aman masyarakat Papua tidak akan tercapai," katanya.

Terakhir, Amelia menyampaikan dukacita mendalam atas insiden yang menewaskan lima warga Yahukimo tersebut. Dia menekankan agar negara tidak boleh kalah oleh teror kelompok-kelompok yang ingin merusak kedaulatan Indonesia.

"Peristiwa ini kembali menegaskan bahwa situasi keamanan di Papua masih rapuh dan membutuhkan langkah penanganan yang lebih terintegrasi. Indonesia tidak boleh kalah oleh kelompok bersenjata, begara harus hadir untuk melindungi seluruh rakyatnya, tanpa terkecuali di Papua," tegasnya.

Sebelumnya, Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz (Satgas Ops Damai Cartenz) menyelidiki aksi kekerasan yang menewaskan lima warga sipil oleh KKB pimpinan Elkius Kobak di Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Peristiwa itu terjadi pada 20 hingga 21 September 2025.

Kepala Operasi Damai Cartenz Brigjen Faizal Ramadhani mengatakan berdasarkan keterangan saksi inisial DA,  sekitar pukul 19.00 WIT pada Minggu malam, dua pekerja ditemukan meninggal dunia dengan luka kekerasan di Jalan Poros Kampung Bingki, Distrik Seradala.

Lalu pada Senin, sekitar pukul 08.00 WIT, KKB kembali melancarkan serangan di Camp Kali Kulum. Kelompok tersebut menggunakan panah dan senjata api, menyebabkan kepanikan di antara para penambang.

"Dalam aksi ini, tiga orang pekerja tambang kembali menjadi korban keganasan KKB. Satgas di Yahukimo telah menerima informasi mengenai adanya tiga korban tambahan dari aksi kekerasan KKB," kata Faizal.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI