Demo Depan Kedubes Prancis, PA 212 Kecam Presiden Macron Hingga Salat Jamaah
sinpo, JAKARTA - Selain unjuk rasa penolakan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja, aksi demo mengecam Presiden Prancis Emmanuel Macron yang permyataannya dinilai menyakiti umat Muslim juga berlangsung di Jakarta hari ini, Senin (2/11/2020).
Aksi Bela Nabi yang digelar massa Persaudaraan Alumni (PA) 212 bersama FPI dan GNPF Ulama berlangsung di gedung Kedutaan Besar (Kedubes) Prancis, Jakarta Pusat.
Massa yang berdatangan membawa spanduk dan foto-foto bergambar Macron. Mereka menyerukan protes terhadap kepala negara asal Negeri Eiffel ini.
"Kami mengecam dan mengutuk keras Emmanuel Macron, Presiden Prancis dengan propagandanya yang membenci Islam," seru orator di lokasi demo.
Mereka pun salat Zuhur berjamaan di depan kedutaan, seraya bermunajat agar Emmanuel menerima ganjaran atas sikap arogansinya.
Gambar atau foto Macron diedit dengan beberapa macam gaya tertera dalam poster dan gambar yang dibawa mereka.
Sebagaimana diberitakan, Macron telah memicu kontroversi dunia dengan menyebut ancaman masyarakat Prancis saat ini adalah kelompok Islam separatis.
Suami dari Brigitte Macron ini menyebut, kelompok Islam separatis yang dimaksudnya adalah penganut ekstremis atau fanatik yang melenceng dari nilai-nilai Republik.
Pernyataan tersebut disampaikan Macron pasca terjadinya aksi penyerangan terhadap seorang guru yang menunjukkan karikatur Nabi Muhammad SAW di kelas, sebagai bentuk kebebasan berekspresi.
Aksi penyerangan pun semakin marak terjadi di Prancis. Terbaru, penyerangan yang terjadi di kawasan Gereja Notre Dame, Kota Nice.
"Ini secara perlahan mengarah ke penolakan terhadap kebebasan berekspresi, kebebasan hati nurani, dan diri kita pada akhirnya diam-diam berubah jadi seseorang yang radikal,” ucapnya di Les Mureaux baru-baru ini

