Serangan Israel di Gaza Tewaskan 40 Warga Palestina, Rumah Hancur dan Bayi Meninggal karena Kelaparan

Laporan: Tim Redaksi
Senin, 29 September 2025 | 05:24 WIB
Serangan Israel di Gaza meningkat dan menewaskan lebih dari 85 warga Palestina. (SinPo.id/AP)
Serangan Israel di Gaza meningkat dan menewaskan lebih dari 85 warga Palestina. (SinPo.id/AP)

SinPo.id -  Sedikitnya 40 warga Palestina tewas akibat serangan udara dan darat Israel di Gaza pada Sabtu 28 September 2025, menurut sumber medis setempat. Serangan itu menghantam permukiman padat penduduk di Kota Gaza dan wilayah tengah, memperparah krisis kemanusiaan yang sudah berlangsung selama hampir dua tahun perang.

Rumah-rumah warga hancur, termasuk di kamp pengungsi Nuseirat tempat sembilan anggota keluarga ditemukan tewas. Di wilayah lain, sebuah serangan menewaskan 11 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Enam warga Palestina dilaporkan meninggal saat mengantre bantuan.

Di Kota Gaza, bombardir menghantam kawasan Sabra, Rimal, dan kamp Shati, sementara tank-tank dilaporkan terus maju. Warga menggambarkan dentuman ledakan tanpa henti, dengan perangkat peledak jarak jauh yang meratakan blok-blok permukiman.

Kondisi kemanusiaan kian memburuk. Seorang bayi berusia 2,5 bulan, Eid Mahmoud Abu Jamma, dilaporkan meninggal di Khan Younis akibat kekurangan gizi dan ketiadaan perawatan medis. Pejabat kesehatan Gaza memperingatkan kelaparan makin parah akibat blokade bahan bakar dan pembatasan bantuan.

Militer Israel kembali mengeluarkan perintah evakuasi mendesak untuk beberapa distrik di Gaza City. Namun, warga menyebut tidak ada jalur aman tersisa, karena Rafah dan Khan Younis juga berada di bawah serangan.

“Kami hampir tidak punya bahan bakar untuk operasi penyelamatan. Hanya cukup untuk beberapa hari,” kata pejabat Pertahanan Sipil Gaza, Mohammed al-Mughair, menyerukan intervensi internasional segera.

Serangan terbaru ini terjadi sehari setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato di Majelis Umum PBB, menyatakan Israel “harus menuntaskan perang melawan Hamas.” Pidatonya diwarnai aksi keluar dari sejumlah delegasi.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengklaim sedang menyiapkan rencana damai 21 poin, termasuk gencatan senjata, pertukaran tahanan, hingga pembentukan negara Palestina. Namun, Netanyahu sudah menolak sebagian besar poin tersebut. Trump dijadwalkan bertemu Netanyahu di Gedung Putih awal pekan depan.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, jumlah korban jiwa sejak perang pecah pada 7 Oktober 2023 telah menembus 66.000 orang, dengan lebih dari 168.000 lainnya terluka. Sekitar 90 persen penduduk Gaza kini mengungsi.

Di Tepi Barat, tentara Israel menembak mati seorang pria Palestina yang dituduh melakukan serangan tabrak mobil di dekat Nablus. Insiden itu melukai seorang warga Israel berusia 20-an tahun.

Sementara itu, sebuah armada kemanusiaan internasional yang berlayar menuju Gaza dilaporkan mendapat serangan drone di perairan Mediterania. Armada berisi lebih dari 50 kapal dan 500 aktivis dari 45 negara itu bertekad menembus blokade Israel, dengan dukungan kapal pengawal dari Spanyol dan Italia.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI