Jurnalis Gugur di Gaza Capai 252 Orang, Mohammed al-Dayah Jadi Korban Terbaru

Laporan: Galuh Ratnatika
Minggu, 28 September 2025 | 09:13 WIB
Jurnalis yang Gugur Akibat Serangan Israel di Jalur Gaza Meningkat Jadi 252 (SinPo.id/Jurnalis Gaza/Muhammad Rabah)
Jurnalis yang Gugur Akibat Serangan Israel di Jalur Gaza Meningkat Jadi 252 (SinPo.id/Jurnalis Gaza/Muhammad Rabah)

SinPo.id - Kantor Media Pemerintah Palestina mengumumkan, jumlah jurnalis yang telah gugur sejak dimulainya perang genosida di Jalur Gaza meningkat menjadi 252 orang.

Jumlah tersebut meningkat setelah pasukan Israel membunuh jurnalis Mohammed al-Dayah hari ini di kota Deir al-Balah di Jalur Gaza bagian tengah.

Berdasarkan laporang eksklusif yang diterima SinPo.id dari jurnalis Gaza, Muhammad Rabah, pesawat tempur Israel mengebom sebuah tenda di jalan Abu Oraif di Deir al-Balah, dan menewaskan jurnalis Al-Dayah, yang bekerja untuk Pusat Media Informasi Palestina.

Pusat tersebut mengutuk sekeras-kerasnya penargetan, pembunuhan, dan pembunuhan sistematis terhadap jurnalis Palestina oleh penjajah Israel.

"Penjajahan Israel, pemerintah AS, dan negara-negara yang terlibat dalam kejahatan genosida, seperti Inggris, Jerman, dan Prancis, bertanggung jawab penuh atas kejahatan keji dan brutal ini," kata Pusat Media Informasi Palestina, dalam sebuah pernyataan, dikutip Minggu, 28 September 2025.

Pihaknya juga menyerukan kepada komunitas internasional, organisasi-organisasi internasional, dan organisasi-organisasi yang terlibat dalam jurnalisme dan media di seluruh dunia untuk tidak hanya mengutuk kejahatan Israel.

Tetapi juga mencegah, dan mengadili Israel di pengadilan internasional atas kejahatan yang terus berlanjut. Terlebih Israel telah melanggar banyak hukum internasional.

Terakhir, Pusat Media Informasi Palestina juga menyerukan kepada dunia internasional untuk memberikan tekanan yang serius dan efektif guna menghentikan genosida.

Termasuk melindungi jurnalis dan pekerja media di Jalur Gaza, serta menghentikan pembunuhan terhadap para jurnalis, yang selama ini kerap menjadi target pasukan Israel.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI