Polri Selidiki Penyerangan KKB yang Tewaskan Lima Warga Sipil di Yahukimo

Laporan: Tim Redaksi
Rabu, 24 September 2025 | 13:49 WIB
Satgas Operasi Damai Cartenz (SinPo.id/ Humas Polri)
Satgas Operasi Damai Cartenz (SinPo.id/ Humas Polri)

SinPo.id - Satgas Ops Damai Cartenz tengah melakukan penyelidikan terkait aksi kekerasan yang menewaskan lima warga sipil oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Elkius Kobak di Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo. Penyerangan ini terjadi dalam dua tahap pada 20-21 September 2025.

Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani mengatakan, berdasarkan keterangan saksi DA, dua pekerja ditemukan meninggal dunia dengan luka kekerasan pada Minggu malam sekitar pukul 19.00 WIT di Jalan Poros Kampung Bingki, Distrik Seradala. Keesokan harinya, KKB kembali melancarkan serangan di Camp Kali Kulum menggunakan panah dan senjata api, menyebabkan tiga orang pekerja tambang menjadi korban keganasan KKB.

Faizal menjelaskan, pihaknya telah menerima informasi mengenai adanya tiga korban tambahan dari aksi kekerasan KKB. Namun, evakuasi yang direncanakan terpaksa ditunda akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Yahukimo, membuat tim evakuasi sulit menyeberangi sungai yang arusnya deras.

"Sampai sekarang kami belum sampai TKP. Kemarin kami sudah coba datang, tetapi ada kontak tembak yang tidak memungkinkan kami untuk melanjutkan perjalanan," jelas Faizal, dalam keterangannya, Rabu, 24 September 2025.

Informasi sementara, sambung Faizal , ada lima orang korban yang menjadi korban KKB. Namun hal ini masih memerlukan konfirmasi lebih lanjut.

"Informasi yang kami dapat ada lima. Data para korban masih dalam proses penyelidikan dan akan dipastikan setelah jenazah berhasil dievakuasi dan dicocokkan," kata dia.

Lebih jauh Faizal mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, waspada, dan segera melaporkan setiap aktivitas mencurigakan kepada aparat keamanan terdekat.

"Polri menegaskan bahwa keselamatan warga menjadi prioritas utama dan kerja sama seluruh elemen masyarakat sangat dibutuhkan dalam menjaga stabilitas keamanan di Papua," pungkasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI