Tanggap Darurat Banjir, Kemensos Pastikan Terus Suplai Logistik ke Nagekeo
SinPo.id - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul memastikan, suplai bantuan logistik korban banjir bandang di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) akan terus mengalir selama masa tanggap darurat. Termasuk bantuan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari warga.
Dalam komunikasi dengan Wakil Bupati Nagekeo, Gonzalo Gratianus Muga Sada lewat sambungan video call, terungkap bahwa warga saat ini kesulitan mendapatkan air bersih.
Gus Ipul lantas meminta Supriyanto, salah satu staf Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos, yang turut hadir dalam kesempatan itu, untuk mencari solusi bersama dengan pemerintah daerah setempat.
"Silahkan berkoordinasi terus ya sama Pak Wabub ya, silahkan. Apa yang tadi disebut juga salah satunya soal air bersih yang tadi ada masalah di hulunya. Coba dicarikan solusi secara bersama-sama," kata Gus Ipul dalam keterangannya, Senin, 22 September 2025.
Gus Ipul menjelaskan, selama masa tanggap darurat Kemensos memberikan bantuan dalam bentuk logistik dan shelter pengungsian. Adapun logistik dari Sentra Efata Kupang telah disalurkan bagi para korban. Di antaranya, tenda, peralatan dapur umum, obat-obatan, pakaian untuk dewasa dan anak-anak, hingga layanan psikososial.
"Pak Wabup, itu staf kami masih ada di situ, kalau perlu dukungan-dukungan (bantuan) dalam masa tanggap darurat ini, silakan didiskusikan. Apa saja yang diperlukan tadi, termasuk air, itu bisa kita sama-sama diskusikan, pak," kata Gus Ipul.
"Pada dasarnya, kita harus berkoordinasi dengan baik dan sekaligus mencarikan solusi pada masa-masa tanggap darurat seperti sekarang ini," imbuhnya.
Selain itu, Supriyanto melaporkan kepada Gus Ipul bahwa hingga kini pihaknya sedang melakukan pendataan terhadap korban meninggal maupun luka akibat banjir di Nagekeo.
Merespons hal itu, Gus Ipul menyampaikan, Kemensos akan memberikan santunan sebesar Rp15 juta kepada masing-masing ahli waris korban meninggal dan Rp5 juta bagi korban luka.
Berdasarkan data yang dihimpun, hingga kini tercatat 9 orang meninggal dunia, 16 orang mengalami luka ringan dan 7 orang luka berat.
"Itu juga ada satunan untuk yang wafat yang meninggal ada satunan, yang luka-luka juga ada santunan nanti. Selebihnya nanti kita bisa diskusikan memang jika diperlukan untuk program-program tindak lanjutnya, misalnya pemberdayaan dan lain sebagainya, nanti bisa kita tindak lanjuti, kita diskusikan lebih lanjut," ungkapnya.
Sementara itu, terkait rumah yang rusak akibat banjir, Gus Ipul menyebut, nantinya juga akan mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Berdasarkan data, sebanyak 39 unit rumah hanyut, 17 unit mengalami rusak berat dan 48 unit rusak ringan. Hingga kini, sejumlah korban yang terdampak banjir masih mengungsi di rumah kerabat/keluarga masing-masing. Dapur umum utama yang berlokasi di Kecamatan Mauponggo dan dapur penunjang di 9 desa se-Kecamatan Mauponggo saat ini masih berlangsung.
Sebelumnya, banjir bandang menerjang Kabupaten Nagekeo, NTT pada Senin, 8 September. Bencana yang dipicu hujan besar dan meluapnya Sungai Lewoledeho ini berdampak besar bagi masyarakat sehingga ditetapkan status tanggap darurat.
