Menag Pastikan Libur Nasional 2026 Disusun Secara Adil untuk Semua Agama

Laporan: Tio Pirnando
Sabtu, 20 September 2025 | 13:38 WIB
Menteri Agama RI Nasaruddin Umar. (SinPo.id/dok. Kemenag)
Menteri Agama RI Nasaruddin Umar. (SinPo.id/dok. Kemenag)

SinPo.id - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar memastikan, penyusunan hari hari libur nasional dan cuti bersama tahun 2026, dilakukan secara adil oleh pemerintah, untuk seluruh umat beragama di Indonesia. 

"Islam 5 kali hari liburnya, Kristen dan Katolik 4 kali, kemudian Hindu 1 kali, Buddha 1 kali, Khonghucu 1 kali. Jadi penyebarannya merata, sehingga semua pihak bisa lebih menikmati dan menerima," kata Nasaruddin dalam keterangannya, Sabtu (20/9/2025).

Adapun pemerintah telah menetapkan 17 hari libur nasional dan 8 hari cuti bersama untuk 2026. Keputusan ini disampaikan usai rapat tingkat menteri dan dituangkan dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri, yakni Menteri Agama, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dan Wakil Menteri Ketenagakerjaan. 

Untuk cuti bersama, ditetapkan pada 16 Februari berdekatan dengan Tahun Baru Imlek, 18 Maret berdekatan dengan Nyepi, serta 20, 23, dan 24 Maret berdekatan dengan Idul Fitri. Selain itu, cuti bersama juga ditetapkan pada 15 Mei berdekatan dengan Kenaikan Yesus Kristus, 28 Mei berdekatan dengan Idul Adha, dan 24 Desember berdekatan dengan Natal.

Menurut Nazaruddin, penetapan ini secara strategis juga mempertimbangkan adanya 'hari kejepit' untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat agar dapat memaksimalkan waktu liburan bersama keluarga.

"Di samping itu ada pemanfaatan hari kejepit. Jadi mudah-mudahan semua pihak bisa menikmati dan lebih menerima apa adanya. Seperti inilah yang terbaik yang bisa kita lakukan," katanya.

Sementara itu, Menko PMK Pratikno menambahkan, libur nasional sudah diatur dalam peraturan perundang-undangan, sementara cuti bersama diputuskan melalui koordinasi lintas kementerian. 

"Cuti bersama tahun 2026 ditempatkan berdampingan dengan hari besar keagamaan dan nasional," ujar Pratikno.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI