Empat SPBU Swasta Sepakat Beli BBM dari Pertamina, Bahlil Pastikan Pasokan Nasional Aman

Laporan: Tim Redaksi
Sabtu, 20 September 2025 | 07:51 WIB
Menteri ESDM memberikan keterangan terkait kelangkaan bbm swasta. (Agus Priatna/SinPo.id)
Menteri ESDM memberikan keterangan terkait kelangkaan bbm swasta. (Agus Priatna/SinPo.id)

SinPo.id -  Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan empat badan usaha SPBU swasta, yakni Shell Indonesia, BP-AKR, Vivo, dan ExxonMobil, sepakat membeli bahan baku BBM (base fuel) dari PT Pertamina (Persero).

Kesepakatan ini dicapai setelah rapat antara Kementerian ESDM, Pertamina, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), dan perwakilan empat SPBU swasta di kantor Kementerian ESDM, Jumat 19 September 2025.

“Untuk SPBU swasta itu memang cadangannya sudah menipis. Sesuai aturan Pasal 33, cabang industri yang menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara,” tegas Bahlil.

Pasokan Nasional Masih Aman

Bahlil menegaskan ketersediaan BBM nasional masih cukup untuk 18 hingga 21 hari ke depan. Namun, pasokan di SPBU swasta memang menurun signifikan. Karena itu, pemerintah membuka opsi pembelian bahan bakar mentah dari Pertamina.

Ia juga mengingatkan bahwa sepanjang 2025, badan usaha swasta telah diberikan kuota impor BBM 10 persen lebih besar dibandingkan 2024. Meski demikian, kuota tersebut sudah habis lebih cepat dari jadwal.

“Kuota 110 persen yang diberikan sudah habis sebelum 31 Desember. Karena itu, pemerintah mempersilakan swasta membeli BBM tambahan dari Pertamina dalam bentuk base fuel,” jelasnya.

Impor Baru Dimulai

Menurut Bahlil, pengadaan BBM swasta akan dilakukan melalui importasi baru menggunakan sisa kuota impor Pertamina, sebab pasokan yang ada sudah berbentuk campuran (blending).

Proses impor dimulai hari ini dan ditargetkan produk akan tiba dalam tujuh hari. Pemerintah akan melibatkan joint surveyor untuk menjamin kualitas dan memastikan harga yang berkeadilan bagi semua pihak.

“Dipastikan impornya impor baru. Kami juga pastikan harga BBM tetap adil agar tidak ada pihak yang dirugikan,” pungkas Bahlil.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI