Menteri P2MI Pastikan Tuntaskan Masalah Penumpukan Roster CPMI Korsel Sektor Service
SinPo.id - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin memastikan, permasalahan penumpukan roster penempatan pekerja migran Indonesia dengan skema Government to Government (G to G) ke Korea Selatan pada sektor service, akan diselesaikan secepat mungkin. Sebab, penumpukan tak hanya berdampak pada calon pekerja migran yang sudah lulus ujian, tetapi juga memengaruhi kepercayaan publik terhadap tata kelola penempatan G to G.
"Kami telah menyiapkan langkah-langkah strategis agar penempatan PMI ke Korea Selatan bisa berjalan lebih cepat dan transparan. Kami telah berkoordinasi dengan HRDK serta Atase Ketenagakerjaan Korea untuk mempercepat proses penempatan dan memastikan hak-hak calon PMI tetap terlindungi," ujar Mukhtarudin dalam rapat untuk membahas permasalahan penumpukan Roster G to G Korea Selatan sektor Service 2 di Kantor KP2MI, Jakarta, Rabu, 17 September 2025.
Mukhtarudin menyampaikan, kementeriannya telah menempuh sejumlah langkah strategis untuk mengurai penumpukan roster sektor service tersebut. Seperti menemui Delegasi Ministry of Employment and Labor (MOEL) Korea Selatan untuk menyampaikan usulan terkait penumpukan Roster G to G, koordinasi dengan EPS Center terkait dampak ekonomi domestik Korea, serta diskusi dengan Atase Ketenagakerjaan Korea untuk perluasan jabatan, lingkup pemberi kerja, dan wilayah kerja sektor service 2.
"Kami ingin memastikan penempatan CPMI ke Korea Selatan berlangsung cepat, transparan, dan memberi kepastian hukum. Dengan sistem yang lebih terbuka, calon PMI dapat memantau sendiri prosesnya sehingga kepercayaan publik terhadap skema G to G tetap terjaga," tegasnya.
Selain itu, Mukhtarudin menyebut untuk meningkatkan kompetensi CPMI, KP2MI bekerja sama dengan HRDK untuk menyediakan website pembelajaran online, pelatihan bahasa Korea gratis bersama King Sejong Institute, dan memanfaatkan CPMI dengan roster expired untuk mengikuti pilot project root industry.
Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapan CPMI sehingga lebih sesuai dengan kebutuhan industri di Korea Selatan.
"Kami berharap langkah-langkah ini dapat mengurai penumpukan roster khususnya pada sektor service secara bertahap, meningkatkan kompetensi CPMI, dan memastikan kebutuhan industri Korea Selatan terpenuhi dengan tenaga kerja berkualitas," tukasnya.
