KP2MI Dukung Penuh Pilot Project Penempatan 100 Perawat Terampil di Brunei
SinPo.id - Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) mendukung penuh proyek percontohan (pilot project) rencana kerja sama penempatan pekerja migran terampil antara Binawan Grup dengan Jerundong Park Medical Centre (JPMC) Brunei Darussalam.
Terlebih, jarak Brunei dengan Indonesia relatif terjangkau dan budaya, bahasa serta pelindungan yang baik.
"Kita mendukung banget rencana kerja sama ini," kata Direktur Penempatan Non Pemerintah Pada Pemberi Kerja Berbadan Hukum KP2MI, Nurhayati, Rabu, 17 September 2025.
Adapun, 100 perawat terampil sebagai proyek percontohan JPMC Brunei Darussalam-Binawan Grup, akan dikirim dalam waktu dekat.
Chief People Officer atau Direktur Personalia JPMC Brunei Darussalam, Mohammad Salehin Haji Basir berharap, segera terjalin kesepakatan, utamanya perawat terampil lewat kunjungannya ke Binawan Training Center.
"Kami ingin menetapkan hubungan tersebut dengan Indonesia, agar kami bisa terus mendapatkan lebih banyak juru rawat (perawat) yang berbakat, dengan kompetensi dan standar yang telah ditetapkan di Brunei," kata Salehin.
Salehin memastikan, pihaknya siap bekerja sama lebih lanjut dengan Binawan, Kedutaan Besar Indonesia dan KP2MI di masa yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan perawat di rumah sakit mereka.
"Saya pikir ini bukan hanya di Brunei, tapi juga di seluruh dunia, jika berhubungan dengan penyiapan juru rawat. Untuk tahun ini saja sebanyak 100 orang. Tahun depan mungkin bisa lebih banyak," ujar Salehin.
Sementara itu, Direktur Operasional Binawan Grup, Danu Samsi Purnomosidhi mengatakan, rencana kerja sama ini berawal dari informasi Atase Ketenagakerjaan (Atnaker) Indonesia di Brunei Darussalam yang menyampaikan banyaknya peluang kerja, terutama perawat di negara tersebut.
Binawan juga menjadi salah satu rekomendasi KP2MI terkait penempatan pekerja migran, karena sudah lama fokus mencetak perawat terampil untuk bekerja di luar negeri.
"Jadi ada kolaborasi dari Kementerian P2MI, Atnaker dan Kedutaan Besar Brunei membantu Binawan untuk penempatan pekerja migran di sektor skilled worker,” ungkapnya.
Kunjungan ini juga menjadi tindak lanjut dari pertemuan JPMC, Pejabat Senior di Kementerian Kesehatan Brunai Darussalam dan Wakil Menteri P2MI, Christina Aryani di Bandar Seri Begawan, akhir Agustus lalu.
Dalam kesempatan itu, Christina bertemu manajemen rumah sakit dan menyapa pekerja migran Indonesia yang bekerja sebagai perawat di fasilitas kesehatan ternama di Brunei Darussalam itu.
"Kami mengunjungi Jerudong Park Medical Centre, dan berbicara dengan manajemen serta pekerja migran Indonesia yang bekerja sebagai perawat di sana," katanya.
Christina juga siap mempercepat mekanisme perekrutan tenaga kesehatan yang saat ini menjadi salah satu masalah penempatan pekerja migran Indonesia di Brunei Darussalam.
