Komisi X DPR Prihatin Ribuan Murid dan Ratusan Guru Terdampak Banjir Bali

Laporan: Galuh Ratnatika
Selasa, 16 September 2025 | 11:26 WIB
Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian. (SinPo.id/Tim Media)
Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian. (SinPo.id/Tim Media)

SinPo.id - Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyampaikan keprihatinan mendalam atas bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Bali, pada 9 September lalu.

Terlebih dampak besar juga dirasakan dunia pendidikan, karena sekitar 1.835 sekolah terdampak bencana, termasuk 60 sekolah yang mengalami kerusakan berat.

“Yang paling memprihatinkan adalah ribuan murid dan ratusan guru ikut terdampak," kata Hetifah, dalam keterangan persnya, Selasa, 16 September 2025.

"Meskipun saat kejadian mereka sedang libur Hari Raya Pagerwesi, kerusakan infrastruktur sekolah tidak bisa dibiarkan terlalu lama karena akan menghambat layanan pendidikan,” imbuhnya.

Namun, pihaknya menegaskan akan memastikan Kemendikdasmen segera mengalokasikan anggaran darurat perbaikan sarana-prasarana sekolah, yang dinilai penting agar kegiatan belajar dapat berjalan kembali sebelum tahun ajaran baru 2026.

Komisi X DPR juga akan mendorong koordinasi antara Kemendikdasmen dan Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten di Bali dalam memetakan langkah pemulihan. 

“Jika diperlukan, siswa-siswa dari sekolah terdampak bisa sementara menumpang belajar di sekolah terdekat yang aman. Intinya, jangan sampai anak-anak kita tertinggal pelajaran akibat bencana ini,” tegasnya.

Meski demikian, Hetifah mengapresiasi langkah cepat Pemprov Bali dan Sekretariat SPAB dalam memperbarui data sekolah terdampak serta menyalurkan bantuan darurat. 

Selain itu, apresiasi juga diberikan kepada Kemendikdasmen yang sigap turun langsung ke Bali, meninjau sekolah-sekolah yang rusak, serta berkoordinasi cepat dengan dinas pendidikan setempat untuk memastikan layanan pendidikan segera pulih.

“Komisi X DPR RI berkomitmen untuk mengawal agar pemulihan pendidikan di Bali pascabanjir dapat berjalan cepat, efektif, dan jangan sampai anak-anak Bali kehilangan hak belajarnya,” katanya menambahkan.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI