Pramono: Jambore Pramuka Muslim Dunia Simbol Perdamaian Pemuda Global
SinPo.id - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menghadiri penutupan World Muslim Scout Jamboree 2025 yang berlangsung di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu malam, 13 September 2025.
Dalam sambutannya, Pramono menyebut kegiatan ini bukan hanya pertemuan pramuka, melainkan simbol komitmen kolektif pemuda dunia terhadap perdamaian dan solidaritas lintas bangsa.
"Ini adalah panggung global yang mempertemukan semangat muda, nilai kemanusiaan, dan kekuatan kolaborasi antarnegara," kata Pramono dalam keterangan resminya, Minggu, 14 September 2025.
Dia menegaskan kesiapan Jakarta untuk kembali menjadi tuan rumah bila kegiatan serupa digelar di masa mendatang.
Menurut Pramono, kegiatan berskala internasional ini memberikan ruang tumbuh bagi generasi muda Muslim dalam memperkuat karakter, kepemimpinan, serta semangat pengabdian.
“Melalui kegiatan ini, kita menyaksikan bagaimana pemuda-pemudi lintas benua menjalin dialog, berbagi visi, dan merawat keberagaman. Di sinilah akar dari masa depan yang damai itu ditanam,” tuturnya.
Adapun World Muslim Scout Jamboree 2025 diikuti lebih dari lima ribu peserta dari negara-negara seperti Malaysia, Arab Saudi, Turki, hingga Inggris. Tema besar yang diangkat adalah komitmen terhadap perdamaian global dari perspektif pemuda Muslim.
Pemprov DKI, kata Pramono, tidak hanya memfasilitasi teknis penyelenggaraan, tapi juga mendorong interaksi budaya dengan masyarakat Jakarta. Dia berharap pertemuan ini menjadi momentum yang memperkuat citra ibu kota sebagai kota global yang terbuka dan progresif.
“Jakarta sedang membentuk ekosistem kota yang inklusif dan berdaya saing. Kegiatan seperti ini membantu kita memperluas jaringan kerja sama antargenerasi dan antarbangsa,” ujar Pramono.
Jambore yang digagas oleh Pondok Modern Darussalam Gontor ini juga mencetak rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) sebagai jambore pramuka Muslim pertama berskala internasional.
Pramono menyampaikan apresiasi atas peran Gontor dalam mengembangkan pendidikan yang berwawasan global.
“Selama satu abad, Gontor telah menjadi mercusuar ilmu dan nilai. Saya percaya tradisi ini akan terus melahirkan generasi baru yang sanggup menjawab tantangan zaman,” tandasnya.
