Jaga Kekompakan, Alumni Teknik Mesin ITB Kembali Gelar Reuni Lintas Angkatan
SinPo.id - Ikatan Alumni Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar acara reuni lintas angkatan di Gedung Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, pada Sabtu, 13 September 2025, setelah sepuluh tahun fakum disebabkan oleh pandemi Covid-19. Tujuan reuni ini untuk mengumpulkan sekaligus kembali menyatukan para alumni yang jarak angkatannya sudah sangat jauh.
"Kalau dari kami sebagai organisasi alumni memang pertemuan seperti ini perlu ya. Karena range umur itu udah jauh berbeda. Sudah lebar. Sehingga diperlukan acara-acara seperti ini untuk menyatukan," kata Ketua Alumni Ikatan Alumni Teknik Mesin ITB Rilly Christian Hutabarat, dalam sambutannya.
Tampak hadir dalam reuni Alumni Teknik ITB, yaitu Muslimin Nasution (Menteri Kehutanan dan Perkebunan Indonesia 1998-1999 era Presiden BJ. Habibie), Budhi Muliawan Suyitno (Menteri Perhubungan 2001 era Presiden Gua Dur), Jero Wacik (Menteri Kebudayaan dan Pariwisata periode 2004–2011/Menteri ESDM 2011–2014 era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Susilo Siswoutomo (Wakil Menteri ESDM periode 2013-2014 era Presiden SBY), Hamdani Dzulkarnaen Salim (Direktur Astra Internasional TBK), Taufik Adityawarman (Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional), Qomaruzzaman (Direktur PT Pupuk Kalimantan Timur), Gembong Primadjaja (Ketua Ikatan Alumni ITB 2021-2025), serta alumni lainnya.
Rilly menilai, reuni alumni Teknik Mesin ini juga untuk mendorong dan memberikan dukungan kepada generasi-generasi yang masih berada di garda terdepan atau terlibat dalam pemerintahan.
Kendati reuni hanya kumpul biasa, namun menurut Rully, manfaatnya sangat banyak. Sebab, antar alumni bisa saling tukar dan menimba pengalaman dari angkatan yang cukup lama terlibat membangun negeri ini.
"Kami sih selalu mendukung lah ya (pemerintah). Kemarin saya ketemu sama senior yang paling senior gitu, umur 90, pak Muslimin Nasution. Dia bilang begini, 'alumni mesin itu harus ada di jantungnya pembangunan negara ini, harus berkontribusi disitu', gitu katanya, pesannya begitu, semoga kita bisa bisa berkontribusi lah," tutur Rilly.
Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB, Hermawan Judawisastra memastikan, pihaknya mendukung penuh kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh alumni Teknik Mesin. Sebab, acara alumni ini selaras dengan pelbagai program FTMD ITB, yaitu pendidikan unggul, riset dan inovatif unggul, serta layanan kepakaran yang relevan.
"Nah, poin dua dan poin tiga ini perlu dan sangat butuh dukungan setelah kolaborasi dengan alumni," ujarnya.
Dia menyampaikan, jika dilihat para alumni Teknik Mesin yang hadir di reuni, rentangnya sangat jauh. Mulai dari alumni angkatan 1956 hingga mahasiswa tahun angkatan 2023.
"Semuanya berkumpul di sini. Dan ini akan membuat kolaborasi yang sangat baik dan juga akan mendukung program terutama program yang terakhir tadi, ini akan sangat mendukung. Sehingga ke depan FTMD seharusnya akan bisa lebih fokus dan juga bisa menjalankan program tersebut, " tuturnya.
Menurut Hermawan, kontribusi alumni Teknik Mesin terhadap kemajuan dan pembangun FTMD ITB tal perlu dipertanyakan lagi. Terlebih, alumni Teknik Mesin sangat terkenal dengan Kekompakannya.
"Alumni teknik besin itu sudah terkenal kekompakannya dengan jargon solidarity forever, atau yang tadi terjemahkan di dalam program ini, solidaritas tanpa batas. Nah, ini yang kita terus samakan dan ini menjadi satu hal yang membuat kita bisa terus bersama-sama kompak dan menjaga kegiatan-kegiatan serta pengembangan di fakultas ini," tuturnya.
Hermawan mengungkapkan, berkat dukungan dari alumni, tahun lalu, ITB bisa mengumpulkan dana sebesar Rp7 miliar untuk membuat bangunan ikonik, dinamakan Teras FTMD.
"Dari dukungan alumni, kita bisa membuat ada satu namanya teras FTMD. Di mana kami-kami membutuhkan dana sebesar Rp7 miliar saat itu, dan itu semua didukung oleh alumni. Sehingga membuat satu bangunan yang ikonik yang saat ini menjadi tempat kolaborasi, dan bukan hanya di dalam internal FTMD tapi juga membuat kolaborasi dengan fakultas-fakultas lainnya yang banyak berkunjung ke tempat tersebut. Dan itu semuanya dari dukungan alumni," tukasnya.
