ASPEBINDO Yakin Merger Tiga Anak Usaha Pertamina Bakal Perkuat Daya Saing Indonesia

Laporan: Tio Pirnando
Jumat, 12 September 2025 | 12:12 WIB
Ketua Umum ASPEBINDO Anggawira. (SinPo.id/dok. Pribadi)
Ketua Umum ASPEBINDO Anggawira. (SinPo.id/dok. Pribadi)

SinPo.id - PT Pertamina (Persero) berencana melakukan merger tiga anak usaha dengan target penyelesaian pada akhir tahun ini. Langkah strategis ini dinilai sebagai momentum penting untuk memperkuat tata kelola BUMN energi, menekan biaya operasional, sekaligus meningkatkan ketahanan energi nasional.

"Merger ini merupakan strategi yang tepat untuk menjadikan Pertamina lebih efisien, kompetitif, dan fokus pada bisnis intinya. Konsolidasi usaha BUMN energi seperti Pertamina akan berdampak positif, tidak hanya bagi perusahaan, tetapi juga bagi ekosistem bisnis energi nasional dan perekonomian Indonesia secara keseluruhan," kata Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi Mineral dan Batubara Indonesia (ASPEBINDO), Anggawira, dalam keterangannya, Jumat, 12 September 2025. 

Sekjen HIPMI ini menilai, struktur organisasi yang ramping, dapat mengurangi duplikasi fungsi, menekan biaya operasional, serta mendorong tata kelola perusahaan yang lebih transparan.

Selain itu, konsolidasi diharapkan dapat mengoptimalkan pemanfaatan aset dan investasi Pertamina pada unit usaha bernilai tambah tinggi, termasuk mendukung agenda transisi energi.

"Dengan konsolidasi, Pertamina bisa lebih adaptif dalam menghadapi dinamika pasar internasional dan tantangan geopolitik energi. Hal ini akan meningkatkan daya saing global sekaligus memperkuat posisi Indonesia di percaturan energi dunia," ujarnya. 

Bagi Angga, langkah ini tak hanya penting bagi Pertamina, melainkan juga memberi multiplayer effect bagi dunia usaha nasional. Sinergi lebih luas berpotensi tercipta dengan pelaku usaha, termasuk UMKM dan pengusaha muda di sektor energi, logistik, serta jasa pendukung.

Untuk itu, ia berharap, merger ini dapat menjadi momentum transformasi BUMN energi. Dengan memperkuat perannya sebagai lokomotif energi nasional, membuka ruang kolaborasi dengan pengusaha nasional khususnya generasi muda, serta mendorong terbentuknya ekosistem energi yang efisien, berdaya saing, dan berkelanjutan.

"Kami mendorong agar konsolidasi ini menjadi pintu masuk bagi tata kelola BUMN yang lebih profesional dan terbuka terhadap kolaborasi dengan sektor swasta nasional. Dengan begitu, Indonesia tidak hanya tangguh secara energi, tetapi juga mampu menjadi pemain penting dalam percaturan energi global," tutup Anggawira.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI