Ketua DPR: Pemulihan Bali Pascabanjir Harus dengan Pendekatan Menyeluruh

Laporan: Juven Martua Sitompul
Kamis, 11 September 2025 | 22:53 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani (SinPo.id/ Galuh Ratnatika)
Ketua DPR RI Puan Maharani (SinPo.id/ Galuh Ratnatika)

SinPo.id - Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan pemulihan pascabanjir yang melanda sebagian besar wilayah Bali pada beberapa hari terakhir harus dilakukan dengan pendekatan yang menyeluruh.

"Pemulihan Bali harus dilakukan dengan pendekatan menyeluruh. Jangan hanya memperbaiki infrastruktur yang rusak, tetapi juga memastikan masyarakat kecil, para pedagang pasar, petani, hingga pelaku UMKM mendapatkan dukungan finansial agar tidak semakin terpuruk," kata Puan dalam keterangan di Jakarta, Kamis, 11 September 2025.

Menurut dia, Bali sebagai wajah pariwisata Indonesia membutuhkan perhatian khusus. Dia menyebut kerugian ekonomi akibat banjir tidak hanya ditanggung masyarakat lokal, tetapi juga berkaitan dengan citra Indonesia di mata dunia.

"Bencana ini adalah pengingat bahwa negara harus hadir secara nyata. Bali harus segera pulih dan DPR RI akan mengawal agar proses pemulihan berjalan transparan, cepat, dan berpihak pada masyarakat," ujarnya.

Legislator dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) itu meminta pemerintah melakukan penguatan mitigasi jangka panjang, melalui audit tata ruang, penataan daerah aliran sungai (DAS), reboisasi kawasan hulu, hingga pembangunan sistem drainase perkotaan yang lebih memadai.

Dia turut menyoroti pentingnya komunikasi publik yang jelas dari pemerintah agar masyarakat tidak kebingungan.

"Jangan sampai warga hanya menunggu bantuan yang tak kunjung datang. Pemerintah daerah dan pusat harus hadir nyata di lapangan dengan langkah konkret," katanya.

Sementara itu, untuk penanggulangan jangka pendek, Puan meminta pemerintah pusat dan daerah untuk segera memenuhi kebutuhan warga yang terdampak. Menurut dia, pemerintah harus bergerak cepat.

Dia pun mengingatkan pentingnya mempercepat distribusi bantuan darurat berupa makanan siap saji, air bersih, obat-obatan, pakaian, serta kebutuhan khusus bagi bayi, anak, dan lansia.

Kemudian, menyediakan tempat pengungsian yang layak dan aman, termasuk sanitasi, fasilitas kesehatan darurat, serta akses pendidikan sementara bagi anak-anak yang sekolahnya terdampak banjir.

"Pendataan akurat dan transparan atas korban jiwa, kerugian material, dan jumlah pengungsi untuk memastikan bantuan tepat sasaran, dan pemulihan infrastruktur vital seperti jalan utama, jembatan, drainase, dan pasar rakyat yang lumpuh akibat banjir," kata Puan.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI