Komisi IV DPR Bakal Panggil KKP Soal Keberadaan Tanggul Beton di Pesisir Cilincing

Laporan: Juven Martua Sitompul
Kamis, 11 September 2025 | 20:32 WIB
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Alex Indra Lukman. Istimewa.
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Alex Indra Lukman. Istimewa.

SinPo.id - Komisi IV DPR RI akan menjadwalkan pemanggilan terhadap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan pihak terkait lainnya. Mereka akan dimintai keterangan terkait video viral tanggul beton di pesisir kawasan Cilincing, Jakarta Utara.

"Informasi awal yang diterima Komisi IV DPR, tanggul beton yang membentang sekitar 2-3 Km di pesisir Cilincing itu, merupakan bagian dari DLKr DLKp Pelabuhan Marunda," kata Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Alex Indra Lukman dalam pernyataan tertulis, Kamis, 11 September 2025.

Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) adalah wilayah perairan dan daratan pada Pelabuhan atau Terminal Khusus yang digunakan secara langsung untuk kegiatan pelabuhan.

Sedangkan Daerah Lingkungan Kepentingan (DLKp) adalah perairan di sekeliling daerah lingkungan kerja perairan pelabuhan, yang dipergunakan untuk menjamin keselamatan pelayaran.

Secara sederhananya, DLKr merupakan area operasional utama, sedangkan DLKp berfungsi sebagai area penunjang dan pelindung pelabuhan.

"Tanggul beton ini, rencananya akan dijadikan lokasi pelabuhan sebuah entitas perusahaan PMDN (penanaman modal dalam negeri)," kata Alex.

"Dari laporan awal yang kita terima, mereka telah mengantongi perizinan. Selain itu, lokasinya juga disebutkan sudah sesuai dengan Perda Provinsi DKI Jakarta No 7 Tahun 2024 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)," timpal Ketua PDI Perjuangan (PDIP) Sumatra Barat itu. 

Walaupun semua perizinan perusahaan PMDN itu secara administratif lengkap, kata Alex, Komisi IV tentunya akan berupaya maksimal merespons keluhan masyarakat, sepanjang sesuai dengan kewenangan yang dimiliki.

"Kita akan mengonfirmasi ke KKP, apakah perairan di sekitar tanggul beton itu memang diperuntukan untuk nelayan melaut. Jika memang untuk nelayan, tentunya akan kita minta untuk meninjau ulang izin yang diberikan," kata dia.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI