Pramono: Jakarta Butuh Tata Kelola Proyek Infrastruktur Terpadu

Laporan: Sigit Nuryadin
Kamis, 11 September 2025 | 20:27 WIB
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (SinPo.id/ Dok. Pemprov DKI)
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (SinPo.id/ Dok. Pemprov DKI)

SinPo.id - Gubernur DKI, Pramono Anung, menegaskan pentingnya pembenahan sistem kerja proyek infrastruktur di Jakarta. Menurut dia, banyaknya proyek galian yang berjalan tanpa koordinasi telah menimbulkan efek domino, mulai dari kemacetan hingga kerusakan fasilitas umum.

"Kita bukan hanya bicara soal kemacetan, tapi soal bagaimana kota ini dikelola dengan tertib. Tidak bisa lagi ada pembangunan yang berjalan sendiri-sendiri," ujar Pramono di Jakarta, Kamis, 11 September 2025.

Pernyataan itu disampaikan Pramono menyusul sorotan terhadap sejumlah titik rawan macet yang belakangan dipicu oleh pengerjaan galian utilitas oleh berbagai pihak. 

Pramono menilai, selama ini proyek yang melibatkan BUMD maupun dinas teknis masih minim sinkronisasi.

Sebagai respons, dia telah menginstruksikan penyusunan ulang standard operating procedure (SOP) yang wajib diikuti oleh semua pelaksana proyek konstruksi, baik pemerintah maupun swasta. 

Pramono juga menyebut, prosedur baru ini akan mengatur waktu, zona kerja, hingga mekanisme izin lintas sektor.

“Proyek apapun yang bersinggungan dengan jalan atau fasilitas publik harus melalui satu pintu koordinasi. Ini bukan sekadar regulasi, tapi soal kepatuhan bersama,” ungkap dia. 

Lebih jauh, Pramono menjelaskan, kawasan seperti Jalan TB Simatupang menjadi contoh kegagalan koordinasi yang berdampak langsung ke mobilitas warga. 

Untuk itu, kata dia, uji coba pembukaan jalur exit tol baru dijadwalkan dimulai pada Senin mendatang, sebagai bagian dari solusi jangka pendek.

"Kita uji dulu efektivitasnya. Tapi ke depan, yang lebih penting adalah membangun sistem yang rapi agar kejadian serupa tidak terus berulang," tandasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI