Banjir Bali, Legislator: Bukan Salah Curah Hujan, tapi Mitigasi Lemah

Laporan: Juven Martua Sitompul
Kamis, 11 September 2025 | 16:28 WIB
Banjir Bali (SinPo.id/ Dok. BNPB)
Banjir Bali (SinPo.id/ Dok. BNPB)

SinPo.id - Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq mendesak pemerintah untuk menyiapkan langkah konkret dalam memperkuat sistem mitigasi bencana dan perlindungan sosial bagi masyarakat terdampak banjir di Bali.

Maman menekankan bila curah hujan tidak bisa lagi dianggap sebagai 'biang kerok' dari banjir yang melanda Bali. Menurutnya, banjir Bali menjadi alarm keras bahwa mitigasi bencana yang disiapkan pemerintah masih lemah.

"Kita tidak bisa lagi hanya menyalahkan curah hujan ekstrem. Banjir Bali adalah alarm keras bahwa sistem mitigasi, kesiapsiagaan, serta perlindungan sosial kita masih lemah dan jauh dari kata ideal," kata Maman dalam keterangannya, Jakarta, Kamis, 11 September 2025.

Legislator dari Fraksi PKB itu menyebut bencana banjir Bali bukan hanya akibat fenomena alam. Dia mengungkit soal kegagalan tata kelola risiko bencana.

Maman lantas menyoroti masih minimnya sistem peringatan dini, keterbatasan kesiapan sarana evakuasi, dan lemahnya koordinasi lintas sektor dalam penanganan bencana. Akibatnya, masyarakat menjadi pihak yang paling dirugikan.

"Bencana ini terjadi di pusat destinasi wisata dunia, tetapi masyarakatnya justru tidak terlindungi secara memadai. Situasi ini memperlihatkan lemahnya integrasi antara kebijakan pembangunan dengan pengurangan risiko bencana," ucapnya.

Dia pun meminta pemerintah melakukan pemetaan ulang kawasan rawan banjir dan bencana hidrometeorologi di Bali. Selain itu, perlu adanya penguatan sistem peringatan dini berbasis komunitas.

"Percepat distribusi bantuan sosial dan kompensasi bagi warga terdampak, terutama pedagang kecil dan keluarga miskin. Lalu sediakan layanan pemulihan psikososial bagi korban yang kehilangan keluarga maupun mata pencaharian," katanya.

"Dan integrasikan program penanggulangan bencana dengan perlindungan sosial agar masyarakat tidak semakin terbebani akibat bencana," kata dia.

Dia juga mengingatkan pemerintah daerah serius memperhatikan aspek pencegahan dengan melibatkan masyarakat. Khususnya, dalam perencanaan penanggulangan bencana.

"Bali adalah wajah Indonesia di mata dunia. Jika bencana yang berulang terus dibiarkan tanpa mitigasi dan perlindungan yang kuat, maka bukan hanya rakyat yang menderita, tetapi juga wibawa bangsa dipertaruhkan," kata dia.

Terakhir, dia menyampaikan ucapan dukacita atas banjir yang melanda Bali. Dia berdoa agar bencana alam di Bali segera berakhir dan warga bisa kembali beraktivitas.

"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Kami sampaikan keprihatinan atas bencana alam yang terjadi di Bali dan dukacita mendalam atas jatuhnya korban dalam musibah tersebut," kata Maman.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI