KWI: Kurikulum Cinta Kemenag, Wujud Nyata Semangat Deklarasi Istiqlal
SinPo.id - Ketua Presidium Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr. Antonius Subianto Bunjamin mengungkapkan, enam bulan setelah pertemuan Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar dengan mendiang Paus Fransiscus, dirinya mendengar Kementerian Agama (Kemenag) sedang merancang kurikulum cinta.
"Itu bentuk nyata dari semangat Deklarasi Istiqlal," kata Uskup Anton saat peluncuran buku Deklarasi Istiqlal: Refleksi Harapan dan Tantangan Seluas Indonesia di Gedung KWI, Jakarta, ditulis Kamis, 11 September 2025.
Menurut Anton, Deklarasi Istiqlal tak hanya mewakili satu agama, melainkan seluruh bangsa Indonesia. Deklarasi ini ditandatangani oleh Paus dan Imam Besar Masjid Istiqlal, tetapi juga disetujui oleh para tokoh agama dan budaya.
"Karena itu, ini bukan deklarasi agama, melainkan deklarasi bangsa," ujarnya.
Ia menegaskan, isi deklarasi mencakup tiga dimensi utama. Pertama, humanis, karena menekankan perjuangan untuk kemanusiaan. Kedua, ekologis, yang mengingatkan pentingnya menjaga bumi sebagai rumah bersama. Ketiga, dialogis, yang menekankan perjumpaan dan komunikasi antarmanusia dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk itu, Anton berharap semangat deklarasi ini dapat memperkuat persaudaraan lintas iman sekaligus menumbuhkan rasa kemanusiaan di antara umat beragama. Deklarasi Istiqlal, dengan semangat kurikulum cinta yang kini digagas Kemenag, diharapkan menjadi panduan hidup bersama.
"Makin tinggi keagamaan kita, makin dekatlah kita dengan sesama manusia. Makin kita membaca kitab suci masing-masing, makin kita bersahabat dengan orang lain," tukasnya.
