China Kerahkan Kapal Rumah Sakit ke Pasifik Selatan dan Amerika Latin dalam Misi ‘Harmony 2025’

Laporan: Tim Redaksi
Selasa, 09 September 2025 | 06:26 WIB
China
China

SinPo.id -  China mengerahkan kapal rumah sakit angkatan laut ke kawasan Pasifik Selatan dan Amerika Latin dalam misi medis dan budaya bertajuk Harmony 2025. Langkah ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Venezuela.

Kementerian Pertahanan China pada Jumat 5 September 2025 mengumumkan bahwa kapal rumah sakit CNS Silk Road Arkberangkat dari Quanzhou, Provinsi Fujian, untuk menjalankan misi selama 220 hari. Xinhua melaporkan, kapal tersebut akan mengunjungi Nauru, Fiji, Tonga, Meksiko, Jamaika, Barbados, Brasil, Peru, Chile, dan Papua Nugini. Belum jelas apakah kapal itu akan melintasi Terusan Panama, yang dalam beberapa tahun terakhir menjadi sumber friksi antara Beijing dan Washington.

Menurut pernyataan resmi, misi ini bertujuan “memperkuat kerja sama persahabatan antara China dan negara-negara terkait, serta mendorong konsep komunitas maritim dengan masa depan bersama.” Angkatan Laut China menyebut kapal dengan nomor lambung 867 itu ditugaskan untuk layanan medis kemanusiaan internasional, evakuasi korban di laut, serta kerja sama medis militer dengan negara lain.

CNS Silk Road Ark, yang dikomisioning pada April 2024 dengan kapasitas 300 tempat tidur pasien, sebelumnya menjalankan misi di Laut China Selatan. Misi ini menjadi penugasan luar negeri pertamanya. Pada tahun lalu, misi Harmony 2024 diemban kapal rumah sakit CNS Peace Ark, yang mengunjungi 13 negara di Afrika dan Asia, melayani 82.980 pasien dan melakukan 1.392 operasi.

Pengiriman kapal rumah sakit China terjadi tak lama setelah Angkatan Laut AS menuntaskan misi serupa. Kapal rumah sakit USNS Comfort berlayar antara 30 Mei hingga 17 Agustus 2025 dalam program Continuing Promise, melayani lebih dari 12 ribu pasien dan melakukan 242 operasi di enam negara kawasan Karibia serta Amerika Tengah dan Selatan.

AS dan China diketahui sama-sama memperkuat kehadiran militer mereka di kawasan yang dianggap strategis. Pentagon telah mengerahkan kapal perang dan pesawat tempur ke wilayah Karibia Selatan dalam operasi kontra narkotika dan terorisme, sementara Beijing terus memperluas pengaruh politik, ekonomi, dan militernya di Amerika Latin dan Karibia, termasuk dengan dugaan fasilitas mata-mata di Kuba.

Hingga kini, Pentagon maupun Kementerian Luar Negeri China belum merespons permintaan komentar terkait misi Harmony 2025.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI