BPIP Sebut Politik Identitas Ancaman Pilkada 2020
sinpo, JAKARTA - Deputi Bidang Hukum, Advolasi, dan Pengawasan Regulasi, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar seminar dalam rangka jelang pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 di Solo, Jawa Tengah, Selasa (27/10/2020).
Adapun seminar kali ini mengangkat tema "Pencegahan Politik Identitas dan Politik Uang Dalam Pemilu Dalam Rangka Mewujudkan Pemilu Yang Sesuai Dengan Demokrasi Pancasila."
Acara yang dihadiri oleh perwakilan mahasiswa, perwakilan dari Bawaslu, dan Perwakilan dari KPU Solo dihadiri oleh Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Antonius Benny Susetyo sebagai narasumber.
Dalam kesempatan ini, ia menjelaskan bahwa ancaman dalam Pilkada adalah potensi adanya politik identitas. Selain itu, permasalahan SARA yang membanjiri masyarakat saat ini juga menjadi perhatian khusus.
"Masyarakat hanya menerima informasi tanpa adanya filtrasi, masyarakat digiring pada isu negatif, dan sentimen SARA yang merusak persatuan," tegas Benny.
Padahal seharusnya, katanya, kepala daerah yang harus dicari adalah yang mampu menjadi milik universal, bukan hanya satu golongan yang mampu mengelola keragaman.
"Pemimpin itu merangkul semuanya jangan membedakan apapun karena Indonesia beragam," ujarnya.
Hubungan dengan Pancasila, Benny menegaskan Pilkada dan Pancasila itu berkaitan pada pengetahuan taat dan takut kepada Tuhan.
Oleh sebab itu, dirinya mengharapkan Pilkada kali ini mampu mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam menyelesaikan permasalahan penting di Indonesia.
"Kalau pemimpin percaya pada Tuhan Yang Maha Esa, maka dirinya akan mengamalkan sila lainnya dia tidak akan berbohong," tuturnya.