Proyek LRT Jakarta Fase 1B Gunakan Inovasi Long Span dan BIM 7D

Laporan: Sigit Nuryadin
Jumat, 05 September 2025 | 19:35 WIB
Ilustrasi. (SinPo.id/PT Waskita Karya (Persero) Tbk)
Ilustrasi. (SinPo.id/PT Waskita Karya (Persero) Tbk)

SinPo.id - PT Waskita Karya (Persero) Tbk mengedepankan inovasi teknologi dalam pembangunan proyek Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai. Selain untuk mengejar efisiensi waktu dan biaya, pendekatan ini juga ditujukan agar proses konstruksi tetap optimal meski dilakukan di tengah kepadatan lalu lintas Jakarta. 

Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, mengatakan proyek tersebut kini telah mencapai progres fisik sebesar 67,122 persen per 5 September 2025. Namun, kata dia, capaian tersebut tak lepas dari pemanfaatan teknologi konstruksi mutakhir.

"Kami menerapkan metode bentang panjang atau long span untuk mempermudah pengerjaan di atas jalan raya dan jalur tol aktif, termasuk area persimpangan besar dan jalur kereta yang padat," ujar Ermy di Jakarta, Jumat, 5 September 2025.

Tak hanya itu, Ermy menyebut, proyek ini juga sudah mengimplementasikan Building Information Modelling (BIM) hingga level 7D, suatu pendekatan yang tak hanya membantu perencanaan dan pelaksanaan konstruksi, tetapi juga pemeliharaan infrastruktur pasca-operasional.

"Dengan BIM 7D, pengendalian proyek menjadi lebih terukur dan akurat. Ini sangat penting untuk memastikan proyek tetap on track baik dari segi waktu maupun kualitas," tuturnya. 

Adapun LRT Jakarta Fase 1B sepanjang 6,4 kilometer ini merupakan lanjutan dari fase 1A rute Pegangsaan Dua-Velodrome. Nantinya, jalur ini akan terintegrasi dengan lima stasiun baru: Pemuda Rawamangun, Pramuka BPKP, Pasar Pramuka, Matraman, dan Manggarai.

Dia juga menyampaikan, sejumlah struktur utama seperti pemasangan slab deck, jalur rel, serta struktur balok girder yang melintasi Tol Wiyoto Wiyono kini tengah berlangsung. Sementara stasiun Rawamangun dan Matraman sudah masuk tahap penyelesaian arsitektur.

Menurut Ermy, proyek ini diharapkan menjadi tulang punggung integrasi antarmoda di Jakarta, khususnya di Stasiun Manggarai yang saat ini telah menjadi simpul transportasi utama.

"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan proyek ini sebagai solusi mengurai kemacetan, dan kami berupaya memberikan dukungan penuh melalui efisiensi dan inovasi konstruksi," tandasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI