Okta Kumala Ingatkan Komdigi Lebih Tanggap Mengawasi Ruang Digital

Laporan: Juven Martua Sitompul
Jumat, 05 September 2025 | 10:53 WIB
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PAN, Okta Kumala Dewi. Istimewa
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PAN, Okta Kumala Dewi. Istimewa

SinPo.id - Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PAN, Okta Kumala Dewi, menekankan perlunya peningkatan kecepatan dan ketegasan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dalam pengawasan ruang digital ke depan. Komdigi harus lebih sigap dalam menangkal isu hoaks.

"Sejak tanggal 29 Agustus 2025 saya sudah mengingatkan kepada Komdigi melalui pernyataan media untuk gerak cepat dalam menangkal isu hoaks yang dapat memperkeruh kondisi saat itu karena kecepatan respons adalah kunci mencegah eskalasi di lapangan" kata Okta dalam keterangannya, Jakarta, Jumat, 5 September 2025.

Okta berharap ke depan konten-konten yang dapat merusak bangsa, seperti judi online, pornografi, dan kekerasan bisa lebih cepat untuk ditindak.

Di samping dari itu, Okta mengapresiasi langkah Komdigi bersama Polri yang memblokir 592 akun media sosial yang terbukti menyebarkan provokasi, hasutan, dan ajakan untuk melakukan tindakan melanggar hukum.

"Kami mengapresiasi Komdigi dan kepolisian yang sudah bergerak menindak akun-akun tidak bertanggung jawab penyebar provokasi. Karena akibat konten berbahaya tersebut, aksi demonstrasi yang semestinya berjalan damai berubah ricuh hingga memakan korban jiwa. Ini harus menjadi evaluasi bersama agar ruang digital tidak lagi dipakai untuk menyulut kekerasan," ucapnya.

Wakil Rakyat dari Dapil Banten III itu menyampaikan rasa duka yang mendalam atas adanya korban meninggal dalam aksi demonstrasi berujung ricuh beberapa hari lalu.

Menurut Okta, tragedi ini menjadi peringatan serius bahwa provokasi melakukan aksi yang rusuh dan tidak bertanggung jawab yang bermula dari ruang digital dapat berujung pada tragedi yang tidak diinginkan di lapangan.

"Bangsa kita berduka dengan adanya korban meninggal dan luka-luka, terlebih salah satunya adalah Andika, seorang pelajar dari Kabupaten Tangerang, yang juga merupakan daerah pemilihan saya. Fakta bahwa provokasi kerusuhan ini berawal dari pergerakan di ruang digital melalui akun-akun buzzer dan bot harus menjadi perhatian bersama," kata Okta.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI