Beras Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan: Ketahanan Pangan Kita Aman

Laporan: Tio Pirnando
Jumat, 05 September 2025 | 10:33 WIB
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman. (SinPo.id/Ashar)
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman. (SinPo.id/Ashar)

SinPo.id - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, proyeksi produksi beras nasional hingga Oktober 2025 mencapai 31,04 juta ton. Angka tersebut menandakan kondisi pangan Indonesia khususnya beras dalam posisi yang aman.

"Alhamdulillah, produksi beras nasional kita aman. Ketahanan pangan kita cukup aman. (Proyeksi) produksi kita 31,04 juta ton hingga bulan Oktober," kata Amran dalam keterangannya, Jumat, 5 September 2025.

Menurut Aman, proyeksi 31,04 juta ton itu menandakan kondisi beras mengalami surplus 3,7 juta ton dibanding periode sama tahun lalu yang hanya 28 juta ton. Karena, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, proyeksi produksi beras nasional hingga Oktober 2025 mencapai 31,04 juta ton, sementara kebutuhan konsumsi pada periode yang sama sekitar 27,3 juta ton.

"Dengan demikian, Indonesia mencatat surplus sekitar 3,7 juta ton. Menurut BPS capaian ini lebih tinggi dibanding tahun 2024, serta menunjukkan tren positif yang diyakini akan terus berlanjut hingga akhir tahun," kata Amran. 

Amran menilai, capaian potensi ini merupakan hasil kerja keras petani dan berbagai program strategis yang dijalankan pemerintah. Kondisi ini juga menujukan bahwa petani Indonesia mampu menjaga ketahanan pangan nasional tanpa harus bergantung pada impor. 

"Hasil oplah, cetak sawah, perbaikan irigasi, dan lainnya sudah membuahkan hasil. Sampai hari ini, (proyeksi) ada peningkatan 3,7 juta ton, itu sesuai BPS," tuturnya. 

Lebih lanjut, Amran optimistis, dengan stok melimpah ketahanan pangan nasional semakin kokoh dalam mendukung stabilitas ekonomi Indonesia.

"Tahun lalu (2024) itu produksi (beras tahunan) hanya 30 juta ton. Padahal (untuk tahun ini) masih ada dua bulan. Estimasi kita itu 34 juta ton, estimasi FAO (The Food and Agriculture Organization) bahkan ada 35 juta ton produksi," tukasnya.  

BERITALAINNYA
BERITATERKINI