Hadiri Haul Mbah Hamid, LaNyalla Apresiasi Pemerintah Pasuruan Alokasikan Rp 2,6 T untuk Pesantren

Laporan: Ria
Senin, 26 Oktober 2020 | 17:37 WIB
Hadiri Haul Mbah Hamid, LaNyalla Apresiasi Pemerintah Pasuruan Alokasikan Rp 2,6 T untuk Pesantren
Hadiri Haul Mbah Hamid, LaNyalla Apresiasi Pemerintah Pasuruan Alokasikan Rp 2,6 T untuk Pesantren

sinpo, PASURUAN-Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Pasuruan yang telah memgalokasikan anggaran Rp. 2,6 triliun untuk pesantren dan lembaga pendidikan agama serta diniyah. Anggaran yang ditetapkan bersamaan dengan Hari Santri 22 Oktober itu dimaksudkan agar pesantren dan lembaga pendidikan keagamaan bisa beradaptasi dengan kebiasaan baru di tengah Pandemi Covid saat ini.

Demikian disampaikan LaNyalla di Pondok Pesantren Salafiyah, Kota Pasuruan, Jawa Timur, Senin (26/10/2020). “Minggu lalu, saya keliling ke beberapa pondok pesantren di Jatim, mayoritas belum mendapat bantuan dari pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan bagi santri. Dan, alhamdulillah, aspirasi tersebut langsung direspon pemerintah pusat,” ujarnya.

LaNyalla hadir di Ponpes yang diasuh KH Idris Hamid itu dalam rangka mengikuti peringatan Maulid Nabi dan Haul ke-39 Almaghfurlah KH. Abdul Hamid bin Abdulloh Umar dan Haul ke-30 Almaghfurlaha Ibu Nyai Hj. Nafisah binti KH Achmad Qusyairi.

LaNyalla meyakini jika umat Islam di Indonesia dapat meneladani empat sifat Rasulullah, yakni shiddiq, amanah, tabligh dan fathonah, maka Indonesia pasti akan menjadi bangsa panutan dan negara adidaya. “Karena kualitas manusianya yang unggul. Baik kualitas pejabatnya, maupun kualitas rakyatnya,” tandasnya.

Untuk itu ia berharap, sifat dan konsistensi serta kearifan Mbah Hamid— panggilan akrab KH Abdul Hamid, dapat diteruskan oleh generasi berikutnya. “Acara haul seperti ini perlu, selain sebagai pengingat, juga sebagai inspirasi bagi generasi penerus, bahwa kita adalah bangsa yang besar, karena kita memiliki banyak ulama besar. Bahkan ulama yang masuk dalam kategori kekasih Allah SWT,” jelas LaNyalla.

LaNyalla mengaku sempat nyantri selama tiga tahun ke Mbah Hamid. Pada Acara haul kali ini, hadir Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin yang juga memberi sambutan secara virtual. Sementara mauidzah hasanah diberikan oleh KH Mustofa Bisri (virtual) dan KH Bahaudin Nursalim atau yang akrab disapa Gus Baha.

Tampak sejumlah habaib, kiai dan masyayikh hadir di kursi barisan depan dan di dalam kediaman. LaNyalla didampingi Senator asal Aceh, Fachrul Razi dan Senator asal Lampung, Bustami Zainuddin.

Puji LaNyalla

KH Idris Hamid, putra Almaghfurlah KH Abdul Hamid yang kini menjadi pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Kota Pasuruan memuji Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti karena dua hal. Pujian itu disampaikan Kiai Idris di depan ribuan jamaah.

“Kenapa kami mengundang Pak LaNyalla untuk hadir di acara Haul ini. Bukan karena Pak LaNyalla pejabat, bukan karena Pak LaNyalla ketua DPD RI, juga bukan karena beliau orang kaya. Sama sekali bukan. Tapi karena dua hal; yaitu pernah kenal langsung dan pernah nyantri langsung ke Kiai Hamid.

“Jadi Pak Nyalla itu kenal dekat dengan Kiai Hamid, dan sejak tahun 1979, saat Pak Nyalla masih mahasiswa, rutin setiap ngaji ke sini. Bahkan Pak Nyalla pernah disuruh Kiai Hamid mandi di kamar mandi Kiai Hamid. Yang sampai sekarang kamar mandi beliau masih tetap seperti dulu,” ungkap Kiai Idris.

Kedua, sejak dulu, setiap malam dan pagi rutin mendapat WA atau SMS ajakan untuk sholat tahajjud dan sholat dhuha. “Tidak pernah absen. Ini luar biasa. Nggak pernah mengingatkan orang untuk yang lain, tapi mengingatkan orang untuk tahajjud dan dhuha. Kalau semua pejabat seperti ini, insya Allah aman Indonesia. Karena pasti mendapat ridlo-Nya Allah SWT,” tuturnya.

Menurut Kiai Idris, banyak pejabat yang kaya atau berpengaruh, tetapi belum tentu istiqomah melakukan dan mengajak orang untuk ibadah. “Bukan ngajak kerja atau yang lain. Tapi cuma ngajak tahajud dan dhuha. Ini terus terang yang membuat saya trenyuh. Dan sekarang saya buka di sini, di hadapan panjenengan semua,” pungkasnya.

Dalam beberapa catatan dan buku, LaNyalla memang dikenal suka mengamalkan ibadah sunnah sejak usianya menginjak 40-an tahun. Selain sholat tahajud dan dhuha. LaNyalla juga mengamalkan puasa daud yang masih dijalankan hingga kini.    

BERITALAINNYA
BERITATERKINI