Cegah Ikut Demo, Anies Siapkan RPP Khusus Pelajar SMP-SMA
sinpo, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri pertemuan bersama Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana dan Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman serta jajaran kepala sekolah se-Jadetabek (Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi), Senin (26/10/2020).
Pertemuan digelar untuk membahas antisipasi para pelajar kembali ikut serta dalam aksi unjuk rasa penolakan Undang-Undang Cipta Kerja yang kabarnya akan kembali berlangsung pada 28 Oktober mendatang.
Pasalnya, saat demonstrasi awal bulan ini, sejumlah pelajar kedapatan ikut serta berunjuk rasa. Oleh sebab itu, para pejabat yang hadir meminta para sekolah agar selalu mengimbau para pelajar atau anak didiknya untuk tidak ikut dalam aksi demo.
Sebagai langkah agar pelajar tak ikut-ikutan demo, Gubernur Anies telah menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang ditujukan untuk murid SMP dan SMA atau SMK.
“Kami sampaikan bahwa Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pendidikan, menyiapkan bahan untuk para guru agar bisa memanfaatkan apa yang menjadi diskusi percakapan di masyarakat, sebagai bahan ajar untuk anak-anak," kata Anies di Poda Metro Jaya, Jakarta, Senin (26/10/2020).
Melalui RPP ini, lanjutnya, para guru sudah langsung memiliki pegangan terhadap aktivitas kegiatan belajar dan mengajar bersama murid-muridnya.
"Jadi, anak-anak diarahkan untuk mereka bisa membahas, bisa berdiskusi, dan mengkaji bersama atas apa yang kita percakapkan di masyarakat,” tuturnya.
Ia mencontohkan, seperti untuk pelajar SMP ada 4 kali pertemuan yang isinya membahas permasalahan-permasalahan umum.
Di sini misalnya untuk SMP itu 4 kali pertemuan. Materinya apa, tujuan pembelajarannya apa, alat belajarnya apa, sumber belajarnya apa, cara penilaiannya bagaimana.
"Jadi bukan hanya sekadar menganjurkan misalnya, jadikan Undang-Undang Cipta Kerja sebagai materi pembelajaran. Materinya apa? Alat belajar dan sumber pembelajarannya apa, sehingga diketahui cara penilannya bagaimana," imbuhnya.
Mantan Mendikbud ini mengharapkan, melalui RPP ini, pelajar memiliki kemampuan untuk berdiskusi secara konstruktif terkait persoalan yang tengah menjadi sorotan di masyarakat.
"Sehingga anak-anak dapat kesempatan untuk terbiasa membicarakan secara konstruktif mengenai permasalahan-permasalahan yang dibicarakan oleh masyarakat umum," pungkasnya.