Pemerintah Minta Penyaluran KUR Sektor Produksi Indonesia Timur Ditingkatkan Lagi

Laporan: Tio Pirnando
Kamis, 28 Agustus 2025 | 19:42 WIB
Ilustrasi penyampaian data penyaluran KUR untuk Indonesia Timur (SinPo.id/ Dok. KemenUMKM)
Ilustrasi penyampaian data penyaluran KUR untuk Indonesia Timur (SinPo.id/ Dok. KemenUMKM)

SinPo.id - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mendorong agar penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor produksi untuk regional Indonesia Bagian Timur (Sulawesi, Maluku, Papua),  ditingkatkan lagi, meskipun kuantitasnya sudah cukup baik. 

"Bila dilihat menurut lembaga penyalurnya, kami mencatat penyaluran ke sektor produksi masih perlu ditingkatkan. Karena hanya 4 bank penyalur yang mencapai target 60 persen penyaluran ke sektor produksi," ujar Wakil Menteri UMKM Helvi Moraza usai memimpin Rakor KUR Regional Indonesia Bagian Timur, Kamis, 28 Agustus 2025. 

Adapun keempat  bank tersebut, yaitu BPD Sulselbar (70,5 persen), BRI (68,9 persen), BPD SulutGo (63,2 persen), dan Bank Sinarmas (63,4 persen). 

Helvi menerangkan, hingga 25 Agustus 2025, tercatat sebanyak Rp20,6 triliun KUR tersalurkan ke 352.936 debitur penerima manfaat atau sekitar 12 persen dari total KUR nasional. Sementara tingkat Non-Performing Loan (NPL) atau rata-rata kredit macet di regional Indonesia Bagian Timur juga cukup terjaga dengan nilai di bawah 3 persen.

Selain itu, lanjut Helvi, penyaluran ke sektor produksi secara regional, juga telah menunjukkan pencapaian yang cukup baik yaitu sebesar 63,54 persen. Dana KUR itu disalurkan ke sektor prioritas sesuai karakteristik geografis dan potensi wilayah Indonesia Timur.

"Sektor produksi seperti pertanian, peternakan, perikanan, industri pengolahan, dan jasa produktif merupakan pilar utama ekonomi riil di Indonesia Timur. Kita perlu mendorong penyalur KUR agar mulai menggeser fokus penyalurannya ke sektor yang menciptakan nilai tambah lebih besar bagi perekonomian daerah," ujarnya.

Helvi menekankan pentingnya peran aktif dari pemerintah daerah dalam membantu akses penyaluran KUR bagi UMKM. Hingga 25 Agustus 2025, Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan mengunggah data calon debitur KUR dari wilayah regional Indonesia bagian timur sebanyak 3.311 UMKM dengan tingkat konversi akad 94,5 persen. Di antara jumlah tersebut, terdapat 3.130 UMKM yang telah melaksanakan akad KUR. 

"Hal ini sebagian besar disebabkan karena masih minimnya informasi dan ketidaktahuan dari pemerintah daerah atau dinas terkait mengenai prosedur unggah data," katanya. 

Penyaluran KUR Regional Indonesia Bagian Timur terbesar, sambung Helvi, ada di Provinsi Sulawesi Selatan (Rp10,4 triliun), disusul Sulawesi Tenggara (Rp2,53 triliun), Sulawesi Tengah (Rp2,21 triliun), Sulawesi Barat (Rp1,38 triliun), Papua (Rp1,29 triliun), Sulawesi Utara (883 miliar), Maluku (Rp642 miliar), Papua Barat (Rp488 miliar), Maluku Utara (Rp389 miliar), dan Gorontalo (Rp367 miliar).

Sulawesi Selatan pun menjadi provinsi dengan total unggah data UMKM potensial penerima KUR terbesar se-Indonesia. Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan melaporkan, total debitur upload sebanyak 305.562. Di antara jumlah tersebut, debitur yang berhasil akad KUR mencapai 291.496 dengan tingkat konversi akad sebesar 95,4 persen. 

"Penyaluran KUR di Regional Indonesia Bagian Timur menunjukkan bahwa BRI menjadi penyalur KUR terbesar yaitu sebanyak Rp14,8 triliun kepada 304.301 debitur. Sedangkan Bank Pembangunan Daerah dengan realisasi penyaluran KUR terbesar di Regional Indonesia Bagian Timur adalah BPD Sulawesi Selatan dan Barat dengan nilai penyaluran Rp296,03 miliar kepada 2.125 debitur," katanya. 

Meski begitu, Helvi menyoroti banyak pemerintah daerah di regional Indonesia Timur yang belum melakukan unggah data UMKM potensial penerima KUR secara optimal. Padahal, ini penting agar UMKM tiap-tiap provinsi mendapat akses pembiayaan seluas-luasnya.

Lebih lanjut, Helvi memastikan, pemerintah terus mengawal peningkatan kualitas dan kuantitas penyaluran KUR tahun 2025, sesuai target yang telah ditetapkan dalam Rapat Komite Kebijakan (Rakomjak) KUR.

Pemerintah menetapkan target penyaluran KUR sebesar Rp300 triliun pada 2025. Selain itu, ada target kualitas berupa target debitur baru sebanyak 2,34 juta orang, debitur graduasi sebanyak 1,17 juta orang, serta 60 persen dari target penyaluran KUR diarahkan untuk sektor produksi. 

"Kami juga mengingatkan bahwa pinjaman di bawah Rp100 juta untuk program KUR harus dipastikan tanpa agunan tambahan," tukasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI