Bahlil: Subsidi Listrik 2026 Naik Rp101,7 Triliun karena Jumlah Pelanggan Meningkat

Laporan: Tio Pirnando
Kamis, 28 Agustus 2025 | 15:08 WIB
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. (SinPo.id/dok. ESDM)
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. (SinPo.id/dok. ESDM)

SinPo.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, alasan alokasi subsidi listrik pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 sebesar Rp101,72 triliun, karena meningkatnya jumlah pelanggan bersubsidi. Nilai ini naik jika dibandingkan dengan anggaran 2025 sebesar Rp 87,72 triliun.

"Kenapa peningkatan subsidi naik menjadi Rp101,72 triliun, itu jumlah pelanggan yang naik, tapi kami akan menampilkan pelanggannya dari berapa ke berapa, sehingga inherent alasan kenapa kemudian subsidi itu bisa naik," kata Bahlil dalam keterangannya, Kamis, 28 Agustus 2025. 

Bahlil menerangkan, jumlah pelanggan listrik bersubsidi tahun depan, diproyeksikan mencapai 44,88 juta pelanggan, meningkat dari asumsi 2025 sebesar 42,08 juta pelanggan.

Selain itu, Bahlil juga mengusulkan tambahan anggaran Kementerian ESDM tahun 2026 menjadi Rp21,67 triliun, dari pagu sebelumnya Rp8,11 triliun. Anggadan tersebut bakal dialokasikan untuk program prioritas, termasuk pengembangan listrik desa (lisdes), jaringan gas (jargas), dan pemipaan.

Sebagian dari anggaran ini merupakan carry over dari tambahan APBN 2025 sebesar Rp15,53 triliun, yang hanya dapat dicairkan sebesar Rp7,1 triliun pada tahun ini. Sehingga sisa Rp8,54 triliun dialihkan ke tahun 2026.

"Dalam memenuhi apa yang menjadi target prioritas Bapak Presiden untuk di 2026 terkait dengan pemipaan, kemudian terkait dengan lisdes, dan jargas, maka kami sampaikan bahwa ada penambahan anggaran untuk program 2025 yang didorong ke 2026," kata Bahlil.

Bahlil melanjutkan, ada tambahan anggaran dari instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk untuk program percepatan listrik desa sebesar Rp 5 triliun. Karena, terdapat 10.068 titik yang belum teraliri listrik, meliputi 5.700 desa, 4.400 dusun, dan 68 titik lainnya. 

"Nah, untuk tahun 2026 kita menganggarkan arahan Bapak Presiden Prabowo untuk kita melakukan percepatan. Jadi kita dapat anggaran tambahan Rp 5 triliun," tukas Bahlil.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI