Legislator Tegaskan Proses Naturalisasi Atlet Harus Bebas dari Afiliasi Israel

Laporan: Galuh Ratnatika
Rabu, 27 Agustus 2025 | 12:32 WIB
Ilustrasi. DPR gelar rapat paripurna sahkan RUU perubahan ketiga tentang haji dan umrah menjadi UU (Ashar/SinPo.id)
Ilustrasi. DPR gelar rapat paripurna sahkan RUU perubahan ketiga tentang haji dan umrah menjadi UU (Ashar/SinPo.id)

SinPo.id - Anggota Komisi X DPR RI Fraksi PKS, Reni Astuti, meminta agar proses naturalisasi atlet asing untuk Timnas Indonesia harus dilakukan secara hati-hati, transparan, dan bebas dari afiliasi terhadap Israel.

Menurutnya, sikap politik Indonesia yang konsisten menolak penjajahan dan mendukung kemerdekaan Palestina sebagaimana amanat konstitusi, harus tercermin juga dalam kebijakan olahraga nasional, termasuk dalam proses naturalisasi.

“Di konstitusi kita jelas ditegaskan, Indonesia mendukung kemerdekaan dan menolak penjajahan," kata Reni, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, 27 Agustus 2025.

"Saat ini kita tahu, saudara kita di Palestina masih dijajah oleh Israel. Karena itu, personel-personel yang dinaturalisasi harus dipastikan betul rekam jejaknya, jangan sampai ada yang terafiliasi dengan Israel,” imbuhnya.

Ia pun menekankan pentingnya kewaspadaan agar tidak terjadi hal-hal yang melukai perasaan masyarakat. Seperti yang terjadi di Universitas Indonesia, dimana kampus tersebut mengundang tokoh Peneliti Senior Tad and Dianne Taube di Hoover Institution, Universitas Stanford, Peter Berkowitz sebagai narasumber di Orientasi Program Pascasarjana.

Namun, nama Peter Berkowitz viral dengan latar belakang sebagai pendukung Israel atas serangan ke Palestina. Hal itu harus jadi pelajaran agar proses naturalisasi atlet benar-benar steril dari potensi afiliasi Israel.

“Jangan sampai ada kasus seperti kemarin, ketika sebuah kampus mendatangkan narasumber yang ternyata punya latar belakang pendukung Israel," tegasnya.

Reni juga mengingatkan agar mekanisme naturalisasi atlet dilakukan dengan perencanaan yang matang secara jelas dan akuntabel, bukan instan.

Namun pihaknya mengapresiasi semangat pembinaan olahraga nasional, khususnya sepak bola, dan berharap agar kebijakan naturalisasi benar-benar memberi manfaat bagi prestasi bangsa tanpa mengorbankan prinsip konstitusi maupun harga diri bangsa.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI