Pemprov DKI Akan Ubah Nama 10 RSUD Jadi Rumah Sakit Royal Batavia

Laporan: Sigit Nuryadin
Selasa, 26 Agustus 2025 | 22:51 WIB
GubernurDKI Jakarta Pramono Anung (SinPo.id/Beritajakarta)
GubernurDKI Jakarta Pramono Anung (SinPo.id/Beritajakarta)

SinPo.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana mengubah nama 10 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menjadi Rumah Sakit Royal Batavia. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyebut langkah ini sebagai bagian dari strategi meningkatkan citra rumah sakit sekaligus memperkuat identitas kota Jakarta.

"Selama ini, penggunaan istilah RSUD membuat rumah sakit seolah tidak mampu bersaing dan dipandang sebelah mata. Padahal, dari sisi fasilitas dan layanan, banyak yang sudah setara dengan rumah sakit internasional," ujar Pramono , Selasa, 26 Agustus 2025.

Pramono menegaskan, perubahan nama bukan sekadar kosmetik. Menurutnya, nama memiliki kekuatan simbolik yang bisa memengaruhi persepsi masyarakat dan memperluas jangkauan layanan kesehatan.

"Nama adalah bagian dari identitas. Ketika kita bicara Royal Batavia, ada kesan modern, internasional, dan pada saat yang sama membawa semangat historis Jakarta," tuturnya. 

Dia mencontohkan RSUD Tarakan yang dinilai sudah layak disejajarkan dengan rumah sakit berstandar internasional. Namun, karena masih menyandang nama 'RSUD', rumah sakit tersebut kurang dilirik sebagai pilihan utama masyarakat kelas menengah atas.

“Awalnya ada sepuluh nama yang diajukan, lalu dikerucutkan menjadi lima, kemudian tiga. Akhirnya, nama Royal Batavia yang saya putuskan,” kata Pramono.

Lebih jauh, dia mengungkapkan, dalam rapat penentuan nama tersebut turut hadir Wakil Gubernur Rano Karno, Kepala Dinas Kesehatan Ani Ruspitawati, serta jajaran pejabat Pemprov DKI lainnya.

Adapun rumah sakit pertama yang akan mengusung nama baru ini ialah Royal Batavia Cakung, yang dijadwalkan mulai dibangun pada 2026. Rumah sakit bertingkat 13 itu akan berdiri di atas lahan seluas 1,9 hektare dan memiliki 282 kamar perawatan. Operasionalnya ditargetkan dimulai pada 2028.

Pramono menyebut rebranding ini juga sejalan dengan visi pemprov menjadikan Jakarta sebagai kota global pasca Ibu Kota resmi pindah ke Nusantara. Namun, sejauh ini, Pramono belum merinci 10 RSUD yang akan mengalami perubahan nama.

“Kita ingin rumah sakit di Jakarta punya daya saing internasional, bukan hanya dari pelayanan, tapi juga dari branding-nya,” tandasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI