DKI Kaji Bangun Flyover atau Underpass di TB Simatupang untuk Atasi Kemacetan

Laporan: Sigit Nuryadin
Minggu, 24 Agustus 2025 | 20:39 WIB
Wakil Koordinator Stafsus Gubernur dan Wagub DKI Jakarta, Yustinus Prastowo (SinPo.id/ Dok. Pemprov DKI)
Wakil Koordinator Stafsus Gubernur dan Wagub DKI Jakarta, Yustinus Prastowo (SinPo.id/ Dok. Pemprov DKI)

SinPo.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah mengkaji pembangunan flyover atau underpass di sejumlah titik perempatan besar di Jalan TB Simatupang sebagai salah satu solusi jangka menengah untuk mengatasi kemacetan kronis di kawasan tersebut.

Opsi ini mengemuka dalam rapat terbatas yang dipimpin Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung pada Sabtu, 23 Agustus 2025, bersama jajaran pejabat Pemprov dan instansi terkait.

“Bapak Gubernur telah mengarahkan agar dikaji opsi pembangunan flyover atau underpass sebagai solusi jangka menengah di kawasan yang kerap mengalami penyempitan arus lalu lintas,” kata Wakil Koordinator Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Yustinus Prastowo, dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 24 Agustus 2025.

Menurut Yustinus, pembangunan infrastruktur layang atau bawah tanah dinilai perlu dilakukan mengingat volume kendaraan yang tinggi serta banyaknya titik konflik di persimpangan sepanjang koridor Simatupang.

“Studi teknis dan analisis dampak lalu lintas akan segera dimulai, agar dapat diputuskan langkah yang paling efektif dan efisien,” tuturnya. 

Selain rencana jangka menengah tersebut, kata dia, Pemprov DKI juga menginstruksikan serangkaian langkah percepatan jangka pendek untuk meredakan kemacetan. Di antaranya evaluasi proyek galian IPALD dan perpipaan yang sedang berlangsung, percepatan pengerjaan dengan sistem 24 jam, serta pengaturan lalu lintas di gerbang tol saat jam sibuk.

"Trotoar di sekitar titik-titik penyempitan juga akan dimanfaatkan sementara untuk memperlebar ruas jalan, dengan tetap memperhatikan keselamatan dan kebutuhan pejalan kaki di masa mendatang," ujar Yustinus. 

Lebih jauh, dia mengungkapkan, Pemprov DKI juga akan bekerja sama dengan Google dan platform navigasi digital untuk memperbarui informasi lalu lintas secara real-time, serta memberikan alternatif rute bagi pengguna jalan.

Yustinus menambahkan, Pemprov DKI menyadari kemacetan yang terjadi telah mengganggu kenyamanan publik. 

“Kepada warga Jakarta, kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Kami juga mengimbau masyarakat untuk sementara memanfaatkan transportasi umum demi mengurangi beban jalan,” tandasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI