AS Blokir Ukraina Gunakan Rudal Jarak Jauh untuk Serang Rusia

Laporan: Galuh Ratnatika
Minggu, 24 Agustus 2025 | 09:48 WIB
Foto: Britannica
Foto: Britannica

SinPo.id - Para pejabat pertahanan Amerika Serikat (AS) mengatakan pihaknya telah memblokir Ukraina dari penggunaan rudal jarak jauh yang dipasok AS untuk menyerang target di dalam Rusia.

Pemblokiran tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintahan Presiden AS Donald Trump untuk membuat Presiden Rusia Vladimir Putin terlibat dalam perundingan damai.

"Pentagon telah memblokir Ukraina dari penggunaan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat buatan AS, atau Atacms," kata para pejabat pertahanan AS, dilansir dari The Guardian, Minggu, 24 Agustus 2025.

Sebelumnya, Ukraina telah berusaha menggunakan Atacms yang memiliki jangkauan hampir 190 mil (305 km), untuk menyerang target di dalam Rusia, tetapi ditolak.

Penolakan itu berdasarkan mekanisme peninjauan yang dikembangkan oleh Elbridge Colby, wakil menteri kebijakan Pentagon, yang mengatur bagaimana senjata jarak jauh AS atau senjata yang disediakan oleh sekutu Eropa dapat digunakan atau tidak.

Padahal, Ukraina diberi wewenang oleh pemerintahan Biden untuk menggunakan sistem rudal tersebut terhadap target di dalam Rusia pada bulan November setelah pasukan Korea Utara ikut terlibat dalam perang.

Menurut dua pejabat AS dan seorang pejabat Inggris, proses peninjauan juga berlaku untuk rudal jelajah Storm Shadow milik Inggris karena penggunaanya bergantung pada data penargetan AS.

Trump bahkan mengatakan bahwa keputusan untuk mengizinkan Ukraina menggunakan sistem persenjataan AS untuk menyerang target di dalam Rusia adalah sebuah kesalahan.

“Saya sangat tidak setuju dengan pengiriman rudal ratusan mil ke Rusia. Mengapa kita melakukan itu? Kita hanya meningkatkan perang ini dan memperburuknya. Seharusnya itu tidak diizinkan,” kata Trump.

Selain itu, Trump juga mengatakan dengan yakin Ukraina tidak dapat mengalahkan Rusia kecuali jika Ukraina dapat bermain menyerang dalam perang tersebut.

"Sangat sulit, bahkan mustahil, untuk memenangkan perang tanpa menyerang negara penjajah. Ini seperti tim olahraga hebat yang memiliki pertahanan fantastis, tetapi tidak diizinkan untuk bermain menyerang. Tidak ada peluang untuk menang," ungkapnya.

Meski demikian, AS setuju untuk memasok Ukraina dengan sistem persenjataan baru tetapi hanya jika negara-negara Eropa yang membayarnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI